Jokowi Nilai Avtur RI Kemahalan, Kementerian BUMN: Sudah Kompetitif
- VIVAnews/Adri Irianto
VIVA – Presiden Joko Widodo mengaku akan segera memanggil PT Pertamina, terkait harga bahan bakar avtur yang dianggap tinggi. Namun, Kementerian Badan Usaha Milik Negara menilai, harga avtur yang dijual PT Pertamina masih kompetitif.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan, harga avtur memang saat ini di pasar internasional terus mengalami penurunan. Namun, ditegaskannya, harga yang di jual Pertamina masih kompetitif dibanding negara lain di Asia Tenggara.
"Jadi, harga avtur sekarang posisinya turun terus sejak November, dan sudah disampaikan oleh Menteri BUMN (Rini Soemarno) bahwa harga avtur sangat kompetitif," kata Fajar di kantornya, Jakarta, Selasa 12 Februari 2019.
"Jadi, saya sampaikan lagi harga avtur di Indonesia, khususnya di Bandara Soekarno-Hatta sangat kompetitif. Kita hanya nomor tiga di Asia Tenggara," tambah Fajar.
Dia pun mengaku tidak memahami apa yang kemudian menyebabkan Presiden Joko Widodo berencana untuk memanggil Pertamina dalam waktu dekat terkait harga avtur. Jokowi sebelumnya menduga, itu lebih disebabkan termonopolinya pasar avtur di Indonesia oleh Pertamina.
"Saya enggak tahu, saya enggak tahu, saya enggak bisa jawab, apalagi hubungannya sampai dengan soalnya, penumpang, oh bukan soal penumpang, kalau penumpang ada hubungannya dengan harga tiket. Kalau hubungannya dengan sepinya hotel saya enggak tau tuh, kejauhan kali yah," papar dia.
Sebelumnya, dalam sambutannya di gala dinner HUT Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang ke-50, Senin kemarin, 11 Februari 2019, Presiden bercerita soal bagaimana harga tiket pesawat naik tajam.
Menurut Jokowi, dia juga baru tahu bahwa harga avtur dimonopoli oleh Pertamina sendiri.
"Soal harga tiket pesawat, saya juga kaget. Saya juga baru tahu mengenai avtur, ternyata avtur yang dijual di Soekarno-Hatta itu dimonopoli oleh Pertamina sendiri," kata Jokowi.
Karena itu, Jokowi menegaskan, besok pagi dia akan mengundang Direktur Utama Pertamina dan meminta pemerataan harga avtur.
"Sehingga, besok pagi saya akan undang Dirut Pertamina. Pilihannya hanya satu, harga avtur bisa sama dengan internasional tidak? Kalau tidak, saya masukkan kompetitor yang lain," ujar Presiden. (asp)