Inalum Fokus Bangun Empat Proyek Hilirisasi Tambang Tahun Ini
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Holding Industri Pertambangan PT Inalum akan membangun empat proyek hilirisasi pada tahun 2019. Hal ini disebut sejalan dengan upaya Inalum untuk meningkatkan nilai tambah produk hasil tambang.
Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin, menguraikan, proyek hilirasi itu adalah pembangunan pabrik pengolahan bauksit menjadi alumina dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) di Kalimantan Barat. Total investasinya mencapai US$250 juta dengan kapasitas pengolahan per tahun yang mencapai 1 juta ton.
"Feasibility study (studi kelayakan) sudah, tinggal pembangunan," ujar Budi di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Jumat 1 Februari 2019.
Proyek kedua adalah pembangunan pabrik pengolahan batubara menjadi gas atau gasifikasi batubara dan produk turunan lain. Proyek ini akan dikerjakan bersama dengan PT Bukit Asam Tbk yang akan dibangun di Riau.
Beberapa produk yang dihasilkan pabrik itu antara lain adalah gasifikasi batubara atau Dimethyl Ether (DME) yang nantinya bisa menjadi alternatif elpiji. Ia pun meyakini upaya ini bisa menekan impor elpiji Indonesia yang besar.
"Sehingga akan kurangi Current Account Deficit (defisit transaksi berjalan) dan kurs rupiah," tutur Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu.
Dua proyek lainnya adalah pembangunan smelter tembaga dengan PT Freeport Indonesia yang direncanakan di Gresik, Jawa Timur, dan penjajakan pengolahan nikel menjadi bahan utama yang oleh industri baterai.