Jumlah Bioskop Naik Hampir Dua Kali Lipat Sejak Asing Bebas Investasi
- Fikri Halim/VIVA.co.id
VIVA – Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf mengungkapkan investasi di sektor perfilman atau bioskop meningkat pesat dalam tiga tahun terakhir. Hal itu disebabkan oleh pencabutan sektor perfilman dari daftar negatif investasi (DNI), sehingga investasi asing di sektor perfilman bisa 100 persen.
Wakil Kepala Bekraf Ricky Pesik mengatakan, dengan bolehnya asing berinvestasi di sektor perfilman, jumlah layar bioskop pun meningkat pesat. Dari awalnya, pada 2015 yang hanya sebanyak 900 layar bioskop berkembang menjadi 1.600 lebih layar hingga akhir 2018.
“Naik hampir dua kali lipat. Padahal, dalam 15 tahun sebelumnya itu naiknya pelan," kata Ricky Pesik di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa 29 Januari 2019.
Ia menjelaskan, awalnya sektor film adalah sektor yang tidak boleh dimasuki oleh investor asing, sehingga pertumbuhan layar bioskop di Tanah Air pun stagnan. Pada 2015, akhirnya Presiden Joko Widodo mengizinkan pencabutan DNI sektor perfilman yang membuat investasi bioskop makin bergeliat.
"Pada 2015 diputuskan dicabut. Jadi enggak ada pembatasan persentase lagi. Justru terjadi peningkatan investasi asing di perfilman nasional," katanya.
Namun begitu, lanjut dia, meskipun investasi asing di bioskop meningkat, penonton film nasional juga terus bertambah. Berdasarkan catatan Bekraf, peningkatan penonton film nasional lebih dari tiga kali lipat dari 2015 ke 2018.
"Jumlahnya di 2015 (sebanyak) 16 juta penonton, 2018 itu jumlah penontonnya 50 juta. Jadi naik tiga kali lipat. Artinya terjadi peningkatan yang luar biasa di sektor film karena ruang pertumbuhannya sebenarnya masih besar," katanya. (art)