JK Ungkap Integrasi Transportasi Jabodetabek Butuh Rp600 Triliun

Masinis kereta Mass Rapid Transit (MRT) melakukan uji coba di Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan, integrasi transportasi Jabodetabek yang saat ini sedang dalam tahap awal pelaksanaan, membutuhkan anggaran setidaknya Rp600 triliun untuk tuntas.

Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ungkap Makna Nama WHOOSH: Tercepat di Asia Tenggara

Anggaran itu dibutuhkan untuk pelaksanaan kebijakan yang ditargetkan terus berlangsung hingga 2029. "Itu (Rp600 triliun) anggaran keseluruhan," ujar JK usai rapat koordinasi di Kantor Wapres, Jakarta, Senin, 28 Januari 2019.

Menurut JK, kebijakan yang melibatkan juga tiga pemda, yaitu DKI, Jawa Barat, dan Banten, akan didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), juga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ketiga daerah. Pemerintah juga akan menarik swasta untuk turut berinvestasi.

Kereta Cepat Jakarta Bandung Resmi Beroperasi, Jokowi: Tanda Modernisasi Tranportasi Massal

"Memang harus begitu (menghabiskan Rp600 triliun) untuk keseluruhan," ujar JK.

Adapun, pemerintah dalam waktu dekat akan membentuk badan otorita sebagai koordinator utama seluruh pemda, juga kementerian/lembaga yang terlibat.

Ingin Diintegrasikan, Jokowi Minta Transportasi Publik Harus Mudah dan Nyaman

JK menegaskan, otorita bertanggung jawab membuat integrasi berhasil, sehingga moda transportasi utama masyarakat Jabodetabek adalah kendaraan umum, bukan lagi pribadi.

"Semua moda-moda transportasi itu harus tersambung, antara Jakarta dengan Bekasi misalnya, dengan Tangerang, mendorong orang memakai kendaraan umum," ujar JK. (art)

Uji coba terbatas LRT Jabodebek.

Tembus 1,7 Juta Pengguna, LRT Jabodebek Cetak Rekor Jumlah Penumpang Tertinggi di Mei 2024

Jumlah pengguna bulanan itu rekor tertinggi sejak LRT Jabodebek resmi beroperasi pada Agustus 2023.

img_title
VIVA.co.id
4 Juni 2024