Budi Waseso Yakin Indonesia Bisa Ekspor Beras
- VIVA/Fikri Halim
VIVA – Perum Bulog yakin Indonesia bisa mengekspor beras saat panen raya tahun ini. Jika beras yang diserap dari petani melebihi kapasitas gudang Bulog, maka ekspor dipastikan akan dilakukan.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menegaskan, ekspor itu dengan catatan produksi beras dalam negeri sudah dipenuhi saat panen raya yang diperkirakan terjadi pada bulan Februari sampai April. Saat ini, kata dia, stok beras Bulog ada sebanyak 2,1 juta ton dari total kapasitas gudang 3,6 juta ton.
"Artinya kalau maksimal dan terpenuhi dengan 1,8 juta ton penyerapan dari petani gabah atau beras artinya gudang sudah over (berlebih). Untuk atasi itu, kita harus keluarkan dengan cara ekspor," kata Buwas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 24 Januari 2019.
Ia pun menuturkan, persoalan ekspor beras ini sudah dibicarakan dengan menteri terkait. Pihaknya pun telah menjajaki ekspor dengan sejumlah negara. Bahkan, dikatakannya sudah ada negara yang siap menerima ekspor beras dari Indonesia.
"Ada negara yang sudah kami hubungi. Repsons bagus," kata dia.
Namun, untuk realisasi ekspor beras ini, ia mengatakan pihaknya masih melihat perkembangan produksi beras dan serapan Bulog. Ia juga menegaskan, pihaknya akan memastikan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu sebelum dilakukan ekspor.
"Memang kami utamakan (dalam negeri). Kayak jagung kan kami utamakan dalam negeri dulu. beras juga gitu. Makanya saya bilang kalau cukup ya sudah, tapi kalau kurang ditambah. kalau berlebihan ya kami ekspor," kata Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional itu.
Buwas juga yakin, kualitas beras dalam negeri tak kalah saing dengan beras yang dipasarkan di luar negeri. "Saya kira bisa (bersaing). beberapa wilayah menghasilkan beras berkualitas," tuturnya.