Marak Ritel Tutup, Chairul Tanjung: Model Bisnis Harus Diubah

Chairman PT. CT Corp Chairul Tanjung (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

VIVA – Fenomena maraknya penutupan ritel raksasa menjadi sorotan belakangan ini. Mereka tumbang ditengarai gempuran e-Commerce atau toko online. 

Tantangan Bisnis Ritel di Indonesia Tahun 2025

Baru-baru ini, adalah PT Hero Supermarket Tbk (Hero) yang menutup sebanyak 26 toko nya dan setidaknya sebanyak 532 karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja alias PHK

Pengusaha nasional Chairul Tanjung menegaskan, secara umum dunia usaha saat ini harus ada perubahan model bisnis. Sehingga bisa beradaptasi dengan tantangan yang dihadapi.
 
"Saya katakan bahwa bisnis modelnya mesti diubah. Karena kalau tidak berubah, ya pasti akan kalah dan kalau kalah ya mau enggak mau harus tutup," kata CT, begitu dia di sapa, di Jakarta, Senin 14 Januari 2019. 

PPN Naik Jadi 12 Persen, Ketua Aprindo Minta Sri Mulyani Tinjau Ulang

Chairman CT Corp ini menegaskan, ritel juga harus mampu menyesuaikan bisnisnya sesuai dengan zaman saat ini. Khususnya permintaan konsumen yang berubah, dan tantangan-tantangan lain yang ada di depan. 

"Tapi saya enggak mau mengomentari terkait kompetitor. Kalau general-nya, oke," kata dia. 

SeaBank Laporkan Laba Bersih Rp 291 Miliar pada Kuartal-III 2024, Fokus Pembiayaan Segmen Ritel

Di Transmart sendiri, lanjut dia, penyesuaian adalah sebuah keharusan. Hanya memang, tidak melulu perubahan itu ke sistem daring alias online. 

"Online tidak satu-satunya perubahan bisnis model. Banyak perubahan bisnis model lain yang bisa dilakukan. Online hanya salah satu dari perubahan bisnis model," tuturnya.

bisnis naik

Pebisnis Harus Melakukan ini! Rahasia Sukses di Dunia Digital: Visual Search, Revolusi Microblogging

Tren seperti Visual Search dan Microblogging telah mengubah cara konsumen mencari informasi dan berinteraksi dengan merek....

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024