Marak Ritel Tutup, Chairul Tanjung: Model Bisnis Harus Diubah
- ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
VIVA – Fenomena maraknya penutupan ritel raksasa menjadi sorotan belakangan ini. Mereka tumbang ditengarai gempuran e-Commerce atau toko online.
Baru-baru ini, adalah PT Hero Supermarket Tbk (Hero) yang menutup sebanyak 26 toko nya dan setidaknya sebanyak 532 karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja alias PHK
Pengusaha nasional Chairul Tanjung menegaskan, secara umum dunia usaha saat ini harus ada perubahan model bisnis. Sehingga bisa beradaptasi dengan tantangan yang dihadapi.
"Saya katakan bahwa bisnis modelnya mesti diubah. Karena kalau tidak berubah, ya pasti akan kalah dan kalau kalah ya mau enggak mau harus tutup," kata CT, begitu dia di sapa, di Jakarta, Senin 14 Januari 2019.
Chairman CT Corp ini menegaskan, ritel juga harus mampu menyesuaikan bisnisnya sesuai dengan zaman saat ini. Khususnya permintaan konsumen yang berubah, dan tantangan-tantangan lain yang ada di depan.
"Tapi saya enggak mau mengomentari terkait kompetitor. Kalau general-nya, oke," kata dia.
Di Transmart sendiri, lanjut dia, penyesuaian adalah sebuah keharusan. Hanya memang, tidak melulu perubahan itu ke sistem daring alias online.
"Online tidak satu-satunya perubahan bisnis model. Banyak perubahan bisnis model lain yang bisa dilakukan. Online hanya salah satu dari perubahan bisnis model," tuturnya.