Masuk Tahun Politik, Transaksi Bursa Diperkirakan Masih Naik
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetyo
VIVA – PT Kliring Berjangka Indonesia atau PT KBI memastikan, pada tahun politik 2019 ini para investor tidak akan terlalu banyak mengalami perubahan dalam hal bertransaksi di bursa.
Direktur Utama PT KBI, Fajar Wibhiyadi menambahkan, motif Iain yang melatarbelakangi hal itu adalah karena pesatnya pertumbuhan model investasi financial technology (fintech) lain, yang berkembang di Indonesia.
"Meski demikian, PT KBI optimis untuk rata-rata volume transaksi pada tahun ini akan terjadi kenaikan rata-rata transaksi, di bandingkan dengan 2018 kemarin," kata Fajar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 9 Januari 2018.
Mengenai program kerja apa saja yang akan dilakukan PT KBI mengembangkan Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi pada 2019 ini, Fajar pun menjabarkannya secara lebih rinci.
Dia menjelaskan, KBI pada tahun ini akan mengembangkan transaksi perdagangan berjangka komoditi multilateral, kontrak syariah emas dan karet. Kemudian, ada juga program pengembangan transaksi pasar fisik, dan pasar lelang komoditas.
"Kami juga akan mengembangkan Transaksi Fintech/Crypto Currency, dan menjadikan KBI sebagai Central CIearing Counterparty (CCP)," kata Fajar.
Selain itu, PT KBI juga akan melakukan penyempurnaan pada kontrak berjangka yang ada, serta melakukan pendekatan yang lebih intensif kepada para pelaku usaha dan pasar.
"Lalu, ada juga peningkatan kegiatan sosialisasi dan edukasi yang lebih efektif serta terkoordinir, bersama para pemangku kepentingan terkait, baik pelaku secara langsung maupun tidak langsung di berbagai lini," kata Fajar.
"Kami juga akan memantau dan mengawasi kewajiban pelaporan transaksi, serta melakukan pembaharuan sistem IT yang lebih user friendly dan mengikuti perkembangan teknologi terkini," ujarnya.
Diketahui, dalam hal realisasi kegiatan registrasi dan penyelesaian sampai dengan akhir 2018 pada kegiatan perdagangan berjangka dan derivatif lainnya, KBI telah meregistrasi transaksi kontrak berjangka dan derivatif lainnya sebanyak 6.732.522,7 lot, dan belum termasuk transaksi kontrak single stock.
Sedangkan untuk kontrak single stock sampai akhir 2018, tercatat sebesar 3.854.600 lot, sehingga total secara keseluruhan volume mencapai 10.857.122,7 lot. (asp)