BPH Migas Akui Posko Nasional ESDM Kelabakan Hadapi Gempa dan Tsunami
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyampaikan hasil pelaksanaan posko nasional ESDM menghadapi Natal dan Tahun Baru 2019. Secara umum, penyaluran Bahan Bakar Minyak, Elpiji dan suplai listrik lancar.
Namun, Anggota Komite BPH Migas, Henry Ahmad mengatakan, bencana tsunami yang melanda wilayah Banten dan Lampung membuat posko cukup kelabakan.
"Tahun ini sedikit terjadi dinamika karena ada musibah gempa tsunami. Kemarin kita cukup kelabakan juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM elpiji dan listrik," kata Henry dalam konferensi pers di kantor BPH Migas, Jakarta, Selasa 8 Januari 2019.
Meski begitu, Henry menegaskan, secara umum penyaluran BBM dan elpiji di Indonesia berjalan lancar. Tidak terjadi kelangkaan pasokan migas secara signifikan.
"Hanya keterlambatan khususnya terkait pengiriman premium," kata dia.
Ditegaskan dia, keluhan yang dilontarkan masyarakat hanya karena keterlambatan pengiriman BBM jenis Premium ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). "Tetapi premium itu ada tiap hari," katanya.
Ia pun menguraikan kondisi ketersediaan masing-masing BBM setiap hari. Untuk premium rata-rata pasokan mampu untuk memenuhi kebutuhan selama 21 hari, pertalite 22 hari, pertamax 26 hari, pertamax turbo 77 hari.
Sedangkan solar memiliki ketahanan 24 hari, Dexlite 27 hari, Pertamina Dex 29 hari, avtur 30 hari dan minyak tanah 79 hari.
"Kalau menurut angka ini stok selama posko cukup bagus rata-rata di atas 21 hari. Yang 21 hari hanya premium," kata dia. (lis)