Di Tahun Politik, Pegadaian Targetkan Laba Bersih Double Digit

Transaksi Pegadaian Naik 50 persen Jelang Lebaran
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – PT Pegadaian mengaku optimis, total aset dan laba bersih pada 2019 tumbuh double digit menjadi Rp64,2 triliun dan Rp3,3 triliun dari prognosa 2018, di tengah tahun politik serta relatif stabilnya prediksi pertumbuhan ekonomi RI.

Pendapatan Naik, Emiten Produsen Bahan Kimia Ini Cetak Laba Bersih Rp 4 Miliar di Kuartal III-2024

Target total aset dan laba bersih yang masing tumbuh sebesar 20,7 persen dan 19,6 persen itu juga diiringi dengan target outstanding loan yang tumbuh 18,1 persen dari prognosa tahun lalu menjadi Rp47,7 triliun, target pendapatan usaha mencapai Rp14,4 triliun atau tumbuh 24,8 persen dari prognosa 2018, serta jumlah nasabah mencapai 12,3 juta atau tumbuh 23,4 persen dari prognosa 2018. 

Direktur Utama PT Pegadaian, Sunarso mengatakan, optimisme target pencapaian kinerja 2019 itu dipicu oleh rampungnya blue print pegadaian 2019-2023 dan selesainya transformasi di perusahaan. 

Pendapatan Global McDonald hingga Starbucks Babak Belur Akibat Aksi Boikot 

"Di dalam blue print Pegadaian 2019-2023 komposisi portofolio akan berubah untuk kinerja bisnis gadai dan non gadai sebesar 84 persen dan 16 persen secara bertahap menjadi 60 persen dan 40 persen. Tanpa meninggalkan bisnis utamanya, yaitu gadai," kata dia melalui siaran pers, Selasa 1 Januari 2019.

Selain itu, lanjut dia, Pegadaian juga akan terus mendigitalisasi sistem dan produknya agar makin cepat dan efisien. Seperti, Pegadaian Digital Service (PDS), Investasi Emas, Gadai Syariah, Gadai Tanpa Bunga dan memperbanyak jumlah agen Pegadaian untuk memperkuat inklusi keuangan.

Harita Nickel Kantongi Laba Bersih Rp 4,84 Triliun hingga Kuartal III-2024

"Oleh sebab itu, manajemen tetap optimis meski di tahun politik, karena fundamental ekonomi nasional cukup baik, persero akan terus mengembangkan bisnis baru sesuai dengan potensi pasar dan pemanfaatan perkembangan teknologi, serta didukung oleh risk management. Misal, penyaluran digital micro dan consumer lending," kata dia.

"Hal ini mendorong kami melakukan banyak terobosan inovasi produk dan layanan. Namun, kami tetap menjaga Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah yang makin menurun menjadi 1,3 persen," tambahnya.

Adapun kinerja perusahaan hingga tutup tahun 2018, Sunarso mengatakan bahwa perseroan mencatatkan hasil kinerja yang positf, di mana laba bersih tumbuh 9,4 persen secara tahunan atau year on year/yoy menjadi Rp2,7 triliun. 

Total aset tumbuh 9,2 persen menjadi Rp53,2 triliun dan outstanding loan tumbuh 9,4 persen menjadi Rp40,3 triliun. Sedangkan, pendapatan usaha tumbuh 9,5 persen menjadi Rp11,5 triliun dan jumlah nasabah tumbuh 9,4 persen menjadi 10 juta.

"Saya berharap Pegadaian akan terus menjadi perusahaan yang tetap berkontribusi besar bagi masyarakat dan perekonomian nasional," ungkap Sunarso.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya