BPTJ Pra Launching Tiket Terintegrasi Transportasi Massal Jakarta

Kepala BPTJ Bambang Prihartono saat mencoba tiket Commuter Line.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rifki Arsilan

VIVA – Di penghujung tahun 2018, Kementerian Perhubungan melakukan Pra launching ticketing dengan sistem pembayaran terintegrasi antarmoda transportasi massal di Jakarta.

Tembus 1,7 Juta Pengguna, LRT Jabodebek Cetak Rekor Jumlah Penumpang Tertinggi di Mei 2024

Kepala Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek, Bambang Prihartono mengatakan, sepanjang 2018 pemerintah sudah berusaha mewujudkan sistem pembayaran terintegrasi untuk pengguna moda transportasi massal. 

Hari ini, lanjut Bambang, Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) bersama Trans Jakarta, dan PT Commuter Line Indonesia melakukan pra launching ticketing dengan sistem pembayaran terintegrasi.

Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ungkap Makna Nama WHOOSH: Tercepat di Asia Tenggara

"Dulu di awal tahun pernah saya sampaikan bahwa tiket terintegrasi itu akan diwujudkan pada 2018, oleh karena itu hari ini adalah bukti bahwa sekarang sistem ticketing sudah terintegrasi," kata Bambang Prihartono di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Senin 31 Desember 2018.

Ia menambahkan, saat ini sejumlah perusahaan moda transportasi massal lainnya juga sedang berproses untuk mendapatkan persetujuan Bank Indonesia untuk mewujudkan sistem pembayaran terintegrasi untuk pengguna moda transportasi massal. 

Kereta Cepat Jakarta Bandung Resmi Beroperasi, Jokowi: Tanda Modernisasi Tranportasi Massal

Hanya saja, Bambang mengakui belum semua moda transportasi massal di Jakarta dapat menggunakan tiket atau sistem pembayaran terintegrasi. "Namun secara full, kita menunggu di proses Bank Indonesia, sekarang itu pre launching untuk membuktikan bahwa pemerintah sudah serius mengintegrasikan sistem pembayaran," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Vice Presiden Corporate Comunication Commuter Line, Eva Chairunisa, menyatakan, pihaknya saat ini menunggu persetujuan dari Bank Indonesia untuk menggunakan sistem e-money terintegrasi seperti yang sudah dimiliki oleh PPD.

Ia berharap dalam waktu dekat ini Bank Indonesia dapat mengizinkan penggunaan sistem pembayaran terintegrasi yang selama ini digunakan oleh para pengguna commuter line, Kartu Multi Trip (KMT).

"Mudah-mudahan nanti kalau perizinannya sudah keluar, KMT yang saat ini dimiliki lebih dari satu juta pelanggan KRL bisa digunakan untuk di sistem ticketing seperti PPD itu tadi. Terus kemudian, bisa juga digunakan untuk pembayaran Trans Jakarta, pembayaran tol, dan lain sebagainya," kata Eva.

"Mungkin awal tahun 2019 ijin e-money nya sudah keluar. Paling lama Maret lah." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya