Pertamina Klaim Realisasi BBM Satu Harga Sudah Lebihi Target

Menteri ESDM Ignasius Jonan saat meresmikan BBM satu harga di Kabupaten Nias Utara dan Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Kamis, 6 Desember 2018.
Sumber :
  • Kementerian ESDM

VIVA – PT Pertamina mengklaim realisasi pengoperasian BBM Satu Harga sepanjang 2018 telah melampaui target yang dipatok tahun ini, yakni di 67 titik. Artinya, Pertamina tahun ini telah mengoperasikan 69 titik BBM Satu Harga hingga di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) di wilayah Indonesia. 

Simak Sederet Promo di Serambi MyPertamina untuk Konsumen saat Nataru

Demikian ungkap Vice President Corporate Communications Pertamina, Adiatma Sardjito. Menurut dia, sejak mendapatkan tugas BBM Satu Harga pada 2017 dari pemerintah, total sudah 123 titik yang sudah berhasil dibangun Pertamina.

“Meskipun 2018 target yang ditetapkan lebih banyak dibanding 2017, dengan sinergi dan komitmen yang tinggi dari semua pihak, Alhamdulillah, justru pencapainnya melebihi target,” ujar dia melalui siaran pers Senin 31 Desember 2018.

Pertamina Jamin Kualitas Pertamax untuk Kendaraan Bermotor

Operasional BBM Satu Harga, lanjut Adiatma, tersebar di seluruh wilayah 3T mulai dari Pulau Sumatera, Jawa hingga Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku maupun sampai Papua. Titik BBM Satu Harga terbanyak berada di Papua sebanyak 28 titik, diikuti Kalimantan 27 titik, Sumatera 24 titik, Nusa Tenggara 15 titik, Sulawesi  14 titik, Maluku 11 titik dan Jawa-Bali 4 titik.

"Prinsipnya, kami berupaya untuk menyalurkan BBM ke daerah 3T secara keberlanjutan,” ungkapnya.

Jaga Pasokan Energi Perode Nataru, PIS Kerahkan 326 Armada Tanker

Pertamina dikatakannya, telah menyalurkan BBM Satu Harga melalui berbagai moda transportasi baik mobil tangki, kapal laut, sampan hingga pesawat air tracktor khusus pengangkut BBM. 

"Harga BBM di tiap pulau yang sebelumnya tinggi bekisar Rp7.000 hingga Rp100 ribu per liter kini jauh menurun menjadi Rp6.450 untuk premium dan Rp5.150 untuk solar," papar Adiatma.

Secara rinci, dia menyebutkan, harga BBM di Pulau Sumatera dan Kalimantan sebelumnya berada di kisaran Rp8.000 hingga Rp40.000 per liter, di Maluku antara Rp8.000 hingga Rp17.000, Sulawesi antara Rp8.000 hingga Rp25.000, Nusa Tenggara antara Rp8.000 hingga Rp9.500 serta tertinggi Papua antara Rp15.000 hingga Rp 100.ribu. 

“BBM Satu Harga telah mendorong efisiensi biaya transportasi, harga barang-barang juga menurun sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah semakin menggeliat, karena BBM adalah energi bagi pergerakan ekonomi masyarakat,” ucap dia. 

Sebagai informasi, berdasarkan Keputusan Dirjen Migas No.09.K/10/DJM.O/2017, 23 Januari 2017, tentang Lokasi Tertentu Untuk Pendistribusian Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP), Pertamina ditargetkan mendirikan lembaga penyalur BBM Satu Harga di 150 titik selama 3 tahun dari 2017– 2019. Pada 2017 ditargetkan 54 lokasi, 2018 sebanyak 67 lokasi dan 29 lokasi pada 2019.

“Tahun depan, Insya Allah target BBM Satu Harga juga akan kami capai dengan baik, semoga juga bisa kembali melebih target,” tuturnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya