Kementan Bangga Inflasi Bahan Pokok Rendah Pada 2017 dan 2018
VIVA – Kementerian Pertanian mengungkapkan, capaian pembangunan di sektor pertanian dalam beberapa tahun terakhir. Inflasi bahan pokok akhir-akhir ini, disebut mampu lebih rendah dibanding inflasi secara umum.
"Capaian yang sangat spektakuler, yang kita banggakan, capaian pembangunan pertanian kita 2017-2018, inflasi bahan pokok ini jauh di bawah inflasi umum," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi dalam diskusi di kantornya, Jumat 28 Desember 2018.
Ia menjabarkan, inflasi bahan pokok pada 2017, merupakan yang terendah sepanjang sejarah yang berada di angka 1,26 persen. Sedangkan inflasi secara umum, mencapai 3,61 persen.
Lalu, pada 2018, Agung mencatat, inflasi bahan pokok per November berada di level 1,69 persen. "Sementara, inflasi umum 2,5 persen," tambahnya.
Menurut dia, hal ini tentu tidak mudah untuk dicapai. Inflasi yang rendah ini bisa dicapai, berkat kerja sama antarlembaga, mulai dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Satgas Pangan, Bank Indonesia, Kementerian Perdagangan hingga Perum Bulog.
"Ini masing-masing melakukan tupoksinya masing-masing dan di-combine menjadi satu, sehingga kita bisa menekan inflasi bahan pokok," katanya.
Bagi Kementerian Pertanian sendiri, sambung dia, pihaknya berfokus pada peningkatan produksi hingga kelancaran distribusi pangan. Tentunya, untuk pengendalian rantai perdagangan ada dukungan khususnya dari Satgas Pangan Polri.
"Kemudian, beberapa infrastruktur untuk jalan diperbaiki, Kemenhub bekerja di sektor transportasi untuk bahan pokok kita. Sehingga, semua jadi satu kesatuan, yang mana bisa mewujudkan inflasi terendah 1,26 pada 2017," katanya.