Pelindo II Gelontorkan Rp50 Miliar Kembangkan Pelabuhan Sungai Lais
VIVA – PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo II cabang Palembang berencana melakukan pengembangan Pelabuhan Sungai Lais. Rencana ini diperkirakan akan menyedot anggaran hingga Rp50 miliar.
General Manager PT Pelindo II cabang Palembang, Edi Santoso menjelaskan, dana sebesar Rp50 miliar akan digunakan untuk membangun berbagai fasilitas dan infrastruktur pendukung. Seperti jetty, depo, gudang, hingga perbaikan akses jalan.
"Dalam pengembangan pelabuhan Sungai Lais, kita akan bangun jetty, depo, gudang dan perbaikan akses jalan menuju pelabuhan. Proyek ini akan sangat menunjang perdagangan di Sumatera Selatan," kata Edi, Selasa 25 Desember 2018.
Pelabuhan Sungai Lais berada di ujung Kota Palembang dengan luas areal mencapai 200 hektar. Menurut Edi, keberadaan pelabuhan ini akan dimanfaatkan untuk aktifitas perdagangan di Sumatera Selatan yang dianggap sangat memiliki potensi.
Dimana pada tahun 2019, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan akan meningkat hingga 6 persen. Salah satunya, yang menunjang yaitu perdagangan dengan menggunakan jalur transportasi perairan.
"Pengembangan Pelabuhan Sungai Lais akan dilakukan secara bertahap. Perseroan juga perlu memperpanjang dermaga untuk mengejar kedalaman sungai, sehingga kapal berkapasitas besar bisa berlabuh," ungkapnya.
Untuk kedalaman kolam Pelabuhan Sungai Lais sendiri, sekitar satu hingga tiga meter. Jika diperdalam lagi diharapkan kapal berkapasitas di atas 2.000 ton bisa bersandar di pelabuhan.
Pelabuhan Sungai Lais sendiri dirancang untuk melayani berbagai jenis komoditas, salah satunya transportasi komoditi karet. Karet masih menempati posisi terbatas dengan ekspor mencapai 898.563 ton sampai dengan November 2018.
Komoditas lain seperti CPO bisa mencapai 122.709 ton, inti sawit sebanyak 93.135 ton, produk kayu sebanyak 61.926 ton dan kelapa yang mencapai 125.506 ton.
Saat ini, Pelabuhan Sungai Lais sudah melayani beberapa pelanggan meskipun dengan fasilitas yang sederhana. Mereka juga melayani aktivitas bongkar muat antarpulau kapal kapasitas kecil di Sungai Lais.
Komoditas yang bongkar antarpulau di Sungai Lais saat ini, seperti semen, pupuk, tepung terigu dan general kargo. Sementara untuk Pelabuhan Boom Baru yang menjadi satu-satunya pelabuhan bongkar muat peti kemas maupun non peti kemas di Palembang, sejauh ini masih terbatas untuk pengembangan.
"Di Boom Baru menjadi satu-satunya pelabuhan bongkar muat peti kemas maupun nonpeti kemas, agak sulit dikembangkan karena terkendala lahan yang terbatas. Disana lahannya hanya 25 hektar," ungkapnya.