ASDP Pastikan Pelayaran di Pelabuhan Merak-Bakauheni Aman

Kapal ferry di Pelabuhan Merak di Cilegon, Banten, pada Selasa, 12 Juni 2018.
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan bahwa kondisi operasional Pelabuhan Merak dan Bakauheni tetap berjalan normal, usai tsunami yang menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda pada Sabtu dini hari.

Kapolri Minta Perhatian Khusus Wisata Anyer hingga Carita Selama Nataru

Beberapa wilayah itu antara lain misalnya pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan.

Hingga Minggu 23 Desember 2018 pagi ini, layanan penyeberangan di lintasan Merak-Bakauheni masih tetap aman, namun pihak ASDP akan terus berkoordinasi dengan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD).

Kapolri Minta Anak Buah Antisipasi Lonjakan Warga ke Pantai Anyer Saat Tahun Baru

"Hal ini untuk memastikan kondisi cuaca serta pengoperasian kapal berjalan lancar dan aman selama pelayaran," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Imelda Alini, dalam keterangan tertulisnya, Minggu 23 Desember 2018.

Saat ini, di lintasan Merak-Bakauheni masih beroperasi 31 dari total 59 kapal yang ada, di mana enam diantaranya adalah milik ASDP. Keenam kapal ASDP yang beroperasi tersebut yakni KMP Jatra 1, KMP Portlink, KMP Portlink III, KMP Portlink V, KMP Sebuku, dan KMP Batumandi.

Kapolri Cek Pelabuhan Merak Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Temuannya

"ASDP tetap mengimbau kepada seluruh pengguna jasa agar tetap waspada selama dalam perjalanan terkait kondisi cuaca yang ekstrem, dan disarankan untuk menyeberang pada siang hari," kata Imelda.

Lebih lanjut, ASDP akan terus berkoordinasi dengan BMKG dan BPTD, untuk memastikan kondisi  tetap aman guna melakukan aktivitas penyeberangan dalam posko pantauan cuaca di Merak, serta akan secara berkala memberikan informasi terkini kepada para pengguna jasa. (ren)

Kapal nelayan/ilustrasi.

Nelayan Aceh Dilarang Melaut Saat Peringatan 20 Tahun Tsunami

Nelayan Aceh dilarang untuk pergi melaut saat peringatan 20 tahun tsunami Aceh yang jatuh pada 26 Desember 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024