Uang Elektronik, Hemat Tenaga Tapi Bikin Konsumtif
- bbc
Peraturan Bank Indonesia 20/6/PBI/2018 tentang uang elektronik tidak membebankan tanggung jawab literasi finansial kepada perusahaan penerbit.
Bagaimanapun, kata Head Corporate Affair Go-Pay, Winny Triswandhani, pencatatan pengeluaran dalam sistem uang elektronik sebenarnya membantu konsumen mengatur keuangan.
Di sisi lain, Winny menyebut program cashback dan rabat yang ditawarkan Go-Pay turut membantu konsumen menyimpan lebih banyak uang.
"Kalau ambil Rp500.000 tunai, dua hari kemudian hilang, tidak tahu digunakan untuk apa saja. Kalau nontunai, semua transaksi tercatat. Dari situ kita bisa lebih bertanggung jawab pada pengeluaran." ujar Winny.
Sekitar 70% pengguna Go-Pay kini berusia antara 15 sampai 35 tahun. Pengguna uang elektronik ini terus bertambah sejak diterbitkan April 2016.
Winny mengatakan Go-Pay akan terus memperluas ekspansi bisnis dengan menggandeng lebih banyak mitra. Targetnya, Go-Pay bisa digunakan untuk membayar segala kebutuhan, dari pulsa, tagihan listrik hingga donasi sosial.
Mengutip survei Global Findex, Winny menyebut 70% penduduk Indonesia menerima upah secara tunai.