Kembangkan Bandara, Angkasa Pura I Dapat Pinjaman Rp5 Triliun
- Dok. AP I
VIVA – PT Angkasa Pura I mendapat dukungan pendanaan berupa pinjaman dengan total Rp5 triliun dari tiga lembaga keuangan. Dana ini akan digunakan untuk pengembangan bandara-bandara di bawah pengelolaan Angkasa Pura I.
Lembaga keuangan itu terdiri dari dua perbankan yaitu PT Bank Tabungan Negara Tbk dan dan PT BRI Syariah Tbk. Sedangkan lembaga keuangan non bank yaitu PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi bersama Direktur Utama Bank BTN, Maryono, Direktur Utama SMI, Emma Sri Martini dan Direktur Bisnis Komersial BRI Syariah, Kokok Alun Akbar di Jakarta, Selasa 18 Desember 2018.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menjelaskan, fasilitas kredit sebesar Rp5 triliun itu bertenor lebih dari 10 tahun dengan grace period 5 tahun. Pinjaman ini menjadi bagian dari rencana pemenuhan pendanaan untuk pengembangan bandara Angkasa Pura I di tahun 2018 dan 2019.
“Tahun ini kita melakukan proses pendanaan eksternal sebesar Rp5 triliun untuk membiayai realisasi capital expenditure di tahun 2018 dan sebagian di tahun 2019," kata Faik dalam keterangannya.
Pada tahun 2019, Faik menjelaskan pihaknya merencanakan pendanaan eksternal sebesar Rp13 triliun dengan rencana capex sekitar Rp17,53 triliun. "Dapat bersumber dari pinjaman lembaga keuangan dan penerbitan obligasi,” kata Faik.
Ia menjelaskan, pihaknya melibatkan perbankan syariah dalam pendanaan kali ini yang sejalan dengan upaya untuk mendorong perkembangan pembiayaan syariah di Indonesia. Sebelumnya, pada tahun 2016 Angkasa Pura I juga telah menerbitkan sukuk ijarah senilai Rp500 miliar untuk pembiayaan belanja modal.
Dalam rencana jangka panjang, Angkasa Pura I merencanakan capex senilai Rp76 triliun untuk tahun 2019-2023. Angkasa Pura I akan mendanai rencana capex tersebut melalui pinjaman dari lembaga keuangan, penerbitan obligasi, sekuritisasi aset dan juga melalui partnership dengan mitra strategis.
Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan, dukungan Pembiayaan ini juga merupakan bentuk sinergi BUMN dan upaya mendukung pembangunan infrastruktur. “Kami memberikan komitmen pendanaan sebesar Rp2 triliun,” ujar Maryono. (mus)