Petani Ingin Ada Uji Tanam Bawang Putih Taiwan

Petani bawang putih di Desa Adipuro, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Keluhan sejumlah petani bawang putih di Jawa Tengah, tentang benih impor asal Taiwan, bukan isapan jempol belaka. Para petani di Desa Adipuro, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, sedari dini menolak benih impor bernama Great Black Leaf atau GBL itu.

Denny Caknan Tampil di Barcelona, Kini Hiasi E-Billboard Taiwan

Mereka tak mau berspekulasi menanam benih asing, karena belum pernah diuji tanam di tanah Indonesia, terutama Jawa. Sementara itu, mereka sejak dahulu sudah lazim menggunakan bibit lokal.

Sebagian petani di kawasan lereng Gunung Sumbing, kini kapok, setelah sempat menjajal bibit rekomendasi pemerintah itu. Sebab, mayoritas bibit GBL yang mereka tanam gagal panen.

Musim Hujan dan Batuk Pilek, Perkuat Imun dengan 5 Makanan Sehat Ini

Fathul Hakim ialah satu di antara petani Desa Adipuro, yang getol menolak bibit asal Taiwan, yang dipasok oleh sebuah perusahaan importir itu. Dia berkisah kepada VIVA, ketika ditemui di persawahan miliknya pada Kamis 13 Desember 2018.

Hakim berterus terang, sedari awal tak tergoda, meski pemerintah berdalih pemakaian bibit impor itu untuk mencukupi kelangkaan benih bawang di tingkat petani. Dia bersikukuh tak akan coba-coba. 

Taiwan Klaim Tak Ada Perusahaannya Terlibat Ledakan Pager di Lebanon yang Didalangi Israel

"Desa di Magelang yang menolak benih impor dari Taiwan tahun 2017 itu, ya, Adipuro. Kita enggak mau, karena belum sempat diuji coba," katanya.

Petani bawang putih di Desa Adipuro, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang,

Hakim pernah ditawari oleh sebuah perusahaan importir untuk menanam bibit impor bernama GBL asal Taiwan. Bibit itu sebelumnya juga direkomendasikan oleh Kementerian Pertanian. Namun, setelah menguji coba di satu lahannya, benih itu ternyata tidak berumbi.

Dia menjajal menanam 200 kilogram benih itu tetapi, seperti yang telah dia perkirakan, tak berbuah hingga enam bulan berikutnya. "Padahal, kalau benih lokal, tiga-empat bulan sudah panen," katanya.

Berdasarkan penuturan kelompok tani lain di lereng Gunung Sumbing, terutama yang menanam bibit impor itu, Hakim menjelaskan, mayoritas hasil panennya tak maksimal. Seperti di Sesa Suko Makmur, Sutopati dan Windusari.

"Menurut teman-teman di Kabupaten Temanggung yang tanam benih GBL Taiwan ini juga mengeluhkan. Katanya, kalau disimpan cepat keropos. Makanya, kita tetap menolak dan tidak mau dibuat uji coba," ujarnya. Baca: Benih Bawang Putih asal Taiwan Rekomendasi Pemerintah Gagal Panen

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya