PUPR Bangun Jembatan Sementara Pulihkan Lalu Lintas Padang-Bukittinggi
- ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah melakukan pembangunan jembatan sementara sebagai pengganti Jembatan Batang Kalu, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Jembatan itu awal pekan ini rusak akibat luapan Sungai Batang Ulakan setelah hujan lebat yang mendera kawasan itu.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengungkapkan, jembatan sementara berupa jembatan rangka baja tersebut diharapkan dapat membuka kembali lalu lintas Kota Padang ke Bukittinggi yang sebelumnya terputus. Hal itu disampaikannya saat meninjau proses perakitan jembatan sementara bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, hari ini.
“Saat ini sudah dilakukan pemasangan jembatan sementara sepanjang 36 meter dengan tiap panel memiliki panjang 3 meter dan ditargetkan selesai dalam waktu 5-7 hari,” kata Sugiyartanto dikutip dari keterangan resminya Rabu 12 Desember 2018.
Paralel dengan pembangunan jembatan sementara, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang juga tengah menyiapkan desain jembatan permanen. Penyiapan anggaran dan dokumen lelang sehingga bisa segera ditenderkan.
“Biaya pembangunan jembatan permanen diperkirakan sekitar Rp10 miliar. Pada Februari 2019 ditargetkan selesai tender dan sudah didapat pemenang lelangnya. Bulan Maret akan dimulai pembangunan dan Bulan September atau Oktober 2019 jembatan permanen sudah bisa digunakan,” jelasnya.
Untuk antisipasi kejadian bencana, para personil di balai pun telah membentuk Posko Siaga Bencana dan melakukan patroli serta menyiagakan alat berat di lokasi rawan bencana.
Sementara itu, Irwan Prayitno berharap agar pekerjaan permanen jembatan ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Karena, ruas jalan dimaksud merupakan jalur paling strategis dan memiliki peranan vital bagi masyarakat Ranah Minang.
Jalan tersebut menjadi salah satu denyut perekonomian Sumbar karena jalur pariwisata ke Bukittinggi, Batusangkar, Payakumbuh, dan 50 Kota. Di samping itu juga sebagai jalur transportasi ke Provinsi Riau dan menghubungkan beberapa kabupaten kota lain, serta jalur distribusi dan logistik pangan.
"Apabila jembatan darurat sudah selesai, saya menghimbau kepada masyarakat agar jalur ini digunakan untuk perjalanan dari Kota Padang menuju Bukittinggi. Sebaliknya masyarakat dari Bukittinggi menuju Padang bisa melewati Jalan Malalak-Sicincin," tambahnya.