Industrialisasi Hingga Perubahan Teknologi Syarat RI Jadi Negara Maju

Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Anis Efizudin

VIVA – Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, menyambut baik berbagai rekomendasi dan berbagai analisa, serta masukan, yang dibahas di pertemuan tahunan forum kebijakan ekonomi pembangunan dan masyarakat  atau AIFED ke-8 sejak 6-7 Desember 2018 di Nusa Dua, Bali.

Pemanfaatan Aset Negara Buat Bangun IKN Jadi Fokus Kerja DJKN 2022

Dia mengatakan, akan membawa berbagai rekomendasi tersebut, sebagai bagian dari landasan kerangka kerja pemerintah dalam pembangunan ekonomi Indonesia ke depannya.

"Dari berbagai hal yang dibahas di AIFED sejak kemarin, sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari daftar negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada 2050," kata Mardiasmo, saat menutup rangkaian acara AIFED, kawasan Nusa Dua, Bali, Jumat 7 Desember 2018.

Mau Beli ORI021 Bunga 4,9 Persen, Ini 28 Mitra Distribusinya

Meski demikian, Mardiasmo pun menekankan bahwa syarat dari pencapaian tujuan itu adalah upaya Indonesia dalam bertransformasi di bidang ekonomi secara maksimal. Sebab, pihak Bank Pembangunan Asia (ADB) pun telah menganalisa berbagai tantangan yang harus dilalui Indonesia, terutama dalam hal industrialisasi, di mana peran pemerintah harus lebih besar dan signifikan.

"Jadi, beberapa hal seperti menyediakan infrastruktur, membuat sejumlah insentif, dan menyederhanakan proses perizinan itu harus dilakukan pemerintah, guna mengangkat sektor manufaktur," kata Mardiasmo.

Polisi Tangkap Pegawai DJKN Pemalsu Surat Lahan BLBI 

Selain itu, lanjut Mardiasmo, Presiden Joko Widodo pun telah menginstruksikan untuk memajukan industri bernilai tambah dalam jangka panjang. Sebab, pihak ADB merekomendasikan kepada pemerintah Indonesia, untuk meng-upgrade dan mendiversifikasi aktivitas berbasis sumber daya alam.

"Pemerintah saat ini, tengah meningkatkan industri hilir dan mendorong industri bernilai tambah, sekaligus meminimalisir dampak buruk dalam hal ekologis," kata Mardiasmo.

"Kemudian, upaya penguatan sektor teknologi juga sangat penting, guna menghadapi perubahan teknologi yang berlangsung sangat cepat. Apabila kita tidak mulai mempersiapkan diri untuk revolusi industri 4.0, kita akan kehilangan peluang penting untuk meningkatkan inklusi ekonomi," ujarnya. (asp)

Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kemenkeu Catat Aset Tanah PTNBH Senilai Rp161,30 Triliun

Untuk nilai BMN berupa tanah di 12 PTNBH. Jenis aset PTNBH terbagi menjadi dua yang salah satunya tanah.

img_title
VIVA.co.id
29 Januari 2022