Intip Tujuh Tips Beli Rumah Baru Agar Tak Menyesal
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA – Proses survei amat penting saat ingin beli rumah baru agar Anda tidak ditipu oleh oknum nakal yang ingin memperoleh keuntungan dari pembelian rumah. Mengingat rumah termasuk instrumen investasi yang memiliki harga jual tinggi, Anda perlu mengamati seluruh aspek terkait pembelian rumah secara detail.
Apabila Anda berencana beli rumah dalam waktu dekat, sebaiknya perhatikan tujuh tips di bawah ini agar rumah tersebut menguntungkan, baik sebagai hunian maupun investasi jangka panjang.
Dikutip dari Cermati.com, pada Jumat 30 November 2018, berikut tujuh tips yang harus diperhatikan:
1. Perhatikan lokasi bangunan
Rumah yang terletak di lokasi strategis biasanya dibanderol dengan harga jual yang tinggi. Keuntungannya adalah rumah ini lebih cepat berkembang karena memiliki akses yang mudah dijangkau seperti dekat dengan pusat perkantoran, perbankan, rumah sakit, dan perbelanjaan.
Lakukan survei langsung untuk meninjau lokasi bangunan, apakah sesuai dengan deskripsi yang disampaikan atau tidak. Intinya, pilih lokasi sesuai dengan kebutuhan Anda saat ini.
Jika Anda berencana untuk membuka usaha kecil-kecilan di sekitar lokasi perumahan, rumah yang terletak di pinggir jalan merupakan pilihan yang tepat.
2. Perhatikan klarifikasi tanah dan bangunan
Tanah dan bangunan dibagi dalam empat kategori yang disesuaikan dengan tujuan masing-masing yaitu komersial, industri, perumahan dan pertanian. Pemilihan tanah dan bangunan yang sesuai akan memudahkan Anda untuk beraktivitas.
Belilah tanah dan bangunan yang dilengkapi dengan sertifikat legal. Jika suatu hari terjadi masalah sengketa tanah, Anda memiliki bukti kuat yang menyatakan kalau tanah dan bangunan tersebut sudah menjadi milik pribadi. Alhasil, kepemilikan tanah dan bangunan tidak diganggu gugat oleh pihak yang berwenang.
3. Perhatikan kelayakan isi rumah
Rumah yang dibangun di kawasan perumahan atau komplek biasanya sudah dilengkapi dengan perabotan yang lengkap, seperti furnitur, perlengkapan dapur, jaringan internet, dan lainnya.
Apabila perabotan yang diberikan lengkap, maka harga rumah menjadi semakin mahal. Sayangnya, perabotan yang disediakan developer terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kualitas yang diharapkan oleh konsumen.
Alangkah baiknya jika Anda membeli rumah kosong tanpa perabotan apapun, sehingga perabotan yang dibeli tidak mubazir tapi sesuai dengan kebutuhan.
4. Perhatikan kondisi keamanan lingkungan
Rumah yang terletak di kawasan komplek memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena gerbang masuk utama dijaga oleh penjaga keamanan selama 24 jam. Tidak hanya itu, komplek juga dilengkapi dengan kamera pengintai (CCTV) untuk memantau lalu-lalang warga di komplek perumahan.
Apabila rumah yang ingin Anda beli berada di luar komplek perumahan, sebaiknya adakan sistem jaga malam atau ronda untuk memantau keamanan setempat. Dengan demikian, rumah warga aman dari kemungkinan adanya pencurian.
5. Perhatikan bagaimana pendapatan pasif yang akan diterima
Apabila rumah yang dibeli ingin disewakan, pilihlah rumah yang berada di lokasi paling strategis di kota tersebut. Sebab, rumah yang ada di lokasi strategis cukup diminati oleh penyewa karena akses jalan lebih mudah dijangkau.
Jangan lupa untuk memperhitungkan biaya sewa kepada penyewa. Sesuaikan harga sewa dengan lokasi dan fasilitas yang didapat untuk mencapai kata sepakat.
Satu hal lagi, buat perjanjian mengenai biaya atas kerusakan yang terjadi di masa yang akan datang. Apakah Anda sebagai pemilik akan bertanggung jawab penuh atas kerusakan rumah atau tanggung jawab tersebut diserahkan sepenuhnya kepada si penyewa.
6. Perhatikan gaya hidup pribadi
Gaya hidup seseorang berbeda-beda, tergantung dari jenis pekerjaan. Bagi Anda yang berprofesi sebagai pebisnis, sebaiknya memilih rumah yang terletak di lokasi industri atau perkantoran.
Sedangkan Anda yang berprofesi sebagai sosialita, rumah yang dekat dengan pusat perbelanjaan, kafe, bar dan perhotelan dirasa lebih cocok.
7. Perhatikan cara pembayaran rumah
Ada dua metode pembayaran rumah, yaitu tunai atau cicilan. Jika kondisi finansial Anda terbatas, maka metode cicilan adalah yang terbaik. Tapi, perhatikan persentase DP yang dibayar, tingkat suku bunga, jangka waktu cicilan dan denda keterlambatan membayar.
Koreksi kondisi finansial secara teliti agar Anda tidak salah memilih cicilan. Jangan sampai cicilan terhenti di tahun ke-2 atau ke-3 dan seterusnya kalau Anda tidak mau rumah ditarik oleh developer yang bersangkutan.