Jonan Akui Gaji Menteri Tak Sanggup Beli Mobil Listrik Tesla
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mendorong industri mobil listrik di Indonesia semakin berkembang. Hal ini menjadi upaya untuk mengurangi impor BBM yang semakin meningkat.
Menurut Jonan, dia sendiri sudah mulai mencoba kendaraan listrik. Ia bercerita sudah memiliki sepeda motor listrik dengan harga Rp15 juta.
Hanya memang, untuk mobil listrik produksi luar negeri Jonan mengakui dengan penghasilan setingkat Menteri belum sanggup membelinya.
"Kalau beli impor, mobil listrik Tesla itu sebesar Mercy s class, harganya Rp5,5 miliar. Saya bilang gaji saya enggak cukup untuk beli mobil listrik itu," kata Jonan di acara Pertamina Energy Forum 2018, Jakarta, Kamis 29 November 2018.
Untuk itu, Jonan mendorong Indonesia mampu memproduksi mobil listrik dengan harga yang terjangkau. Sebagai menteri di sektor energi, Jonan menilai wajib mempromosikan kendaraan listrik dan mendorong industri kendaraan listrik semakin maju.
"Kita serius enggak bangun mobil listrik ini? Ini bisa dilihat dari ketergantungan impor (minyak) tadi saya cerita," kata dia.
Sebelumnya, Jonan mengatakan, impor BBM Indonesia bisa terus meningkat hingga dua kali lipat. Dua cara untuk mencegahnya adalah dengan mendorong penggunaan mobil listrik dan gasifikasi batu bara.
Produksi minyak Indonesia saat ini disebut hanya sebesar 775 ribu barel per hari. Sedangkan konsumsi BBM terus meningkat mencapai 1,3 juta barel per hari. (ren)