Genjot Produksi, Energi Mega Investasi Triliunan di Blok Kangean
- Fikri Halim/VIVA.co.id
VIVA – PT Energi Mega Persada Tbk menargetkan produksi minyak dan gas bumi dari aset blok migas yang dikelola terus meningkat pada 2019. Hingga akhir 2018, investasi cukup besar sudah dialokasikan untuk Blok Kangean dan diharapkan bisa mendukung peningkatan produksi migas tahun depan.Â
Direktur Energi Mega Persada, Edoardus A. Windoe, mengatakan, investasi untuk Blok Kangean yang dikeluarkan pada 2018 lebih dari US$200 juta atau sekitar Rp2,86 triliun (kurs Rp14.319 per dolar AS). Investasi ini bersumber dari kas internal perusahaan.Â
"Investasi masing-masing pengembangan berbeda, mungkin terbesar Kangean. Kangean itu sendiri lebih dari US$200 juta yang sudah di-spend pada 2018, ini skemanya berasal dari dana internal kami," kata Edo dalam paparan publik di Bakrie Tower, Jakarta, Jumat 23 November 2018.Â
Untuk lapangan lain seperti Blok Bentu dan Blok Malacca Strait, investasi yang digelontorkan beragam. Secara rinci, ia menyebut hal itu akan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan yang nanti akan dirilis.Â
"Untuk Bentu dan lainnya beragam. Mungkin nanti bisa dijelaskan dan tercermin di dalam laporan keuangan," kata dia.Â
Saat ini, aset blok migas yang dikelola Energi Mega Persada sebanyak enam dengan skema Production Sharing Contract (PSC). Di antaranya Blok Bentu di Riau, Malacca Strait di Riau, Tonga di Sumatera Utara, Gerbang di Sumatera Utara, Kangean di Jawa Timur, dan Blok Sangata II di Kalimantan Timur.Â
Tumpuan bisnis Energi Mega Persada masih didominasi oleh sumber daya gas. Adapun blok yang menghasilkan produksi terbesar selama semester I-2018 adalah Blok Kangean dengan produksi gas sebesar 101,8 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd) dan minyak 35 barel minyak per hari (bpd).Â
Kemudian, disusul oleh Bentu dengan produksi gas semester I-2018 sebesar 39 mmscfd dan tak memproduksi minyak. Lalu, blok Malacca Strait mampu memproduksi minyak sebesar 1.380 bpd dan gas 2,1 mmscfd.Â
"Kerja yang dilakukan saat ini diharapkan bisa dinikmati hasilnya di 2019, untuk mencapai peningkatan produksi," ujarnya.