ADB Beri Pinjaman US$500 Juta untuk Pemulihan Pasca Bencana
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA – Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman bantuan darurat senilai US$500 juta untuk membantu Pemerintah Indonesia. Pinjaman ini diberikan untuk membangun kembali Lombok dan Sulawesi Tengah pasca bencana.
Direktur ADB untuk Divisi Manajemen Publik, Sektor Finansial dan Perdagangan Asia Tenggara, Sona Shrestha, mengatakan pihaknya memberikan dukungan pembiayaan yang cepat dan fleksibel kepada pemerintah untuk memitigasi dampak buruk dari bencana alam ini.
"Modalitas pinjaman yang disalurkan dengan cepat akan memastikan bahwa pemulihan pasca bencana dan pembiayaan rehabilitasi dapat dipenuhi tanpa mengganggu pengeluaran pembangunan ekonomi dan sosial yang lain dalam anggaran negara,” ujar Sona melalui keterangan resmi ADB, Selasa, 20 November 2018.
Selain merenggut nyawa ribuan orang, bencana alam yang terjadi di Lombok dan Sulawesi Tengah itu juga menghancurkan infrastruktur, harta benda, dan mata pencaharian masyarakat sekitar.
Pinjaman ini disebut akan menyediakan pendanaan sesegera mungkin bagi rencana aksi pemulihan dan rehabilitasi pemerintah. Khususnya diarahkan pada kebutuhan penting seperti tempat tinggal sementara, perlindungan sosial dan pelayanan sosial, serta pemulihan ekonomi melalui bantuan dana, skema perkreditan, dan program-program peningkatan keahlian.
Bencana alam Sulawesi Tengah telah menyebabkan ribuan orang meninggal dunia dan berimbas pada kehidupan masyarakat di sana. Kerugian yang disebabkan bencana diperkirakan sebesar US$2,2 miliar.
“Pertumbuhan kedua provinsi diperkirakan akan turun hingga separuh, lapangan pekerjaan akan menyusut, dan kemiskinan akan melonjak,” kata spesialis manajemen publik ADB, Robert Boothe.
Pinjaman ini merupakan bagian dari serangkaian upaya tanggap bencana ADB. Pada bulan Oktober, ADB juga telah menyetujui hibah darurat senilai US$3 juta yang berasal dari Dana Tanggap Bencana Asia Pasifik mendukung upaya pemerintah RI untuk memberi bantuan segera di Sulawesi Tengah.
ADB disebut juga sedang menyiapkan pinjaman proyek bantuan darurat senilai $500 juta untuk mendukung rekonstruksi dan relokasi infrastruktur kritis dalam jangka menengah.
Terakhir, ADB dan pemerintah sedang menyiapkan bantuan teknis untuk membangun kapasitas untuk menguatkan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan keuangan dari rencana rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut.
Hal ini disebut sejalan dengan komitmen ADB mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, sambil melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. (ase)