Capex Bakrieland Rp300 Miliar pada 2019, Ini Proyek yang Digarap
- M Yudha Prastya.
VIVA – President Director and Chief Executive Officer PT Bakrieland Development Tbk, Ambono Januriyanto mengatakan, belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan untuk 2019 ditetapkan Rp300 miliar. Anggaran itu sebagian besar untuk penyelesaian dua proyek yang sedang digarap saat ini.
"Proyek yang akan didahulukan untuk men-generate uang sekarang ada dua, satu proyek di Bogor dan satu lagi di Sidoarjo," kata Ambono di kawasan Epicentum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 19 November 2018.
Ambono menjelaskan, pendanaan proyek di Sidoarjo membutuhkan biaya mencapai Rp80 miliar, sedangkan di Bogor Rp40 miliar.
"Jadi, hampir setengah dari kebutuhan capex akan digunakan untuk membiayai kedua proyek ini," kata Ambono.
Kemudian, sebanyak Rp180 miliar lainnya dari kebutuhan dana capex itu, akan dialokasikan perseroan guna mempersiapkan proyek Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB) dan Rasuna Park.
"Kalau tidak ada aral melintang, Insya Allah groundbreaking akan dilakukan bulan Agustus 2019, tapi tak akan menghasilkan apa-apa. Barangkali tahun pertama kita cuma healing doang," kata Ambono.
Sebelumnya, perseroan akan mengembangkan proyek township di Nirwana Hills tahap I, di Bogor, Jawa Barat. Proyek dengan total luas 364 hektare itu merupakan pengembangan dari proyek Bogor Nirwana Residence, di mana pada tahap pertama perusahaan akan mengembangkan 85 hektare dengan membangun 1.400 unit rumah, area komersial, dan area terbuka hijau.
"Itulah yang akan kami lakukan, ada prioritas. Utamanya proyek perumahan itu bisa di-deliver karena mulai sekarang itu dalam waktu 20 bulan sudah bisa serah terima, dan sebagian di April (2019) itu harusnya bisa catat revenue di akhir tahun depan," ujarnya.
Perusahaan juga akan mengembangkan proyek Kahuripan Nirwana sektor 1.1 dan 1.2 di Sidoarjo, Jawa Timur, dengan melakukan pengembangan pada area seluas 72 hektare. Selain itu, perseroan akan mengembangkan Nirwana Festival Plaza dan Bagus Park di Lampung, yang merupakan proyek komersial seluas 8 hektare dan wahana permainan seluas 8 hektare.