Lapangan Pekerjaan Tergerus Digitalisasi, Ini Strategi Pemerintah

Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Era perkembangan teknologi yang cepat dan besar-besaran terus memberikan kekhawatiran bagi pemerintah. Terutama terkait semakin besarnya potensi pekerjaan yang hilang bagi masyarakat. 

Kawal Target Ekonomi RI 8 Persen, Wamenperin Dorong Harmonisasi Stakeholder Sektor Tembakau

Apalagi, Indonesia dihadapkan dengan tantangan bonus demografi pada masa mendatang. Jumlah penduduk usia produktif akan mendominasi dibanding penduduk usia nonproduktif. 

Menteri Ketenagakerjaan, Muhammad Hanif Dhakiri, mengungkapkan, demi menghadapi era tersebut, pemerintah telah merencanakan pemetaan untuk lima tahun ke depan. Upaya itu guna melihat industri mana yang akan tergerus perkembangan teknologi dan yang berpotensi terus berkembang.

RK Janjikan Lapangan Pekerjaan, Gratis Pendidikan di Swasta hingga Mobil Curhat

"Itu kita sudah ada pemetaannya, kita buat namanya man power planning. Itu yang memetakan tentang perubahan pasar kerja di masa depan. Man power planning kita itu sampai 2019," kata Hanif saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin 19 November 2018.

"Misalnya sampai lima tahun ke depan pekerjaan apa atau industri mana yang akan nyusut dari sisi tenaga kerjanya ya. Lalu, pekerjaan-pekerjaan baru yang akan muncul di bidang apa saja," dia menambahkan.

Dari Limbah Jadi Berkah, Pemuda di Karawang Sulap Cangkang Telur Menjadi Ladang Cuan

Dia menilai, industri-industri utama yang akan terdampak dari perkembangan teknologi itu misalnya di sektor perbankan, ritel, hingga logisitik, dengan tenaga kerja yang akan tergerus mencapai 56 persen di seluruh dunia pada 10 sampai 20 tahun mendatang.

"Penyusutan (tenaga kerja) kan belum bisa fix. Tapi, bahwa itu terjadi iya. Jadi intinya adalah sektor-sektor yang padat teknologi pasti relatif terpengaruh terhadap perkembangan IT ini, karena dia memang dunianya sudah seperti itu," ujarnya.

Namun, dia belum bisa mengungkapkan industri mana yang kiranya berpotensi untuk terus berkembang dan tercipta di era perkembangan teknologi tersebut. Lantaran, inovasi dari sisi teknologi terus berlanjut terutama di sektor platform atau ekonomi digital.

"Kalau penciptaannya kan belum dihitung, tapi mungkin bisa menciptakan lebih banyak, saya lupa datanya tapi jutaan lah lapangan kerja baru juga akan tercipta," ungkapnya.

[dok. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2024, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Desember 2024]

Pacu Hilirisasi 28 Komoditas, Menteri Rosan Kejar Investasi Rp 9.810 Triliun

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani mengatakan dalam upaya pemerintah menggenjot hilirisasi pada 28 komoditas sumber daya alam (SDA) di Tanah Air

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024