PII Bidik 14 Ribu Insinyur Indonesia Tersertifikasi di Desember 2018
- VIVA/Fikri Halim
VIVA – Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menargetkan sebanyak 14 ribu Insinyur Indonesia tersertifikasi hingga akhir tahun 2018. Setidaknya target tersebut bisa tercapai saat kongres PII ke-XXI di Padang, Sumatera Barat pada 6-7 Desember mendatang.
Ketua Umum PII, Hermanto Dardak, mengatakan, pihaknya terus berupaya membangun sumber daya manusia di bidang keinsinyuran yang mampu memberi nilai tambah. Sehingga, insinyur Indonesia bisa lebih kompetitif dibanding negara lain.
"Dengan kongres ini kita targetkan insinyur profesional Indonesia akan mencapai 14 ribu," ujar Hermanto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat 16 November 2018.
Ia menjelaskan, jumlah lulusan sarjana teknik saat ini yang berpotensi menjadi insinyur profesional mencapai 900 ribu orang. Namun memang tidak semua bisa menjadi insinyur profesional, karena tidak seluruhnya berminat menekuni profesi tersebut.
"Kalau mau jadi profesional, mereka nanti harus teregistrasi oleh Persatuan Insinyur Indonesia. Ini adalah kontrol kualitas, jangan sampai bangun gedung tinggi nanti tidak terkontrol," katanya.
Sekretaris Jenderal PII, Purba Robert Mangapul Sianipar menambahkan, sertifikasi akan dilakukan oleh Badan Kejuruan yang ada di PII sesuai bidangnya. Misalnya seperti teknik sipil, elektro, teknik industri dan lain sebagainya.
"Yang sudah tersertifikasi hingga saat ini sudah 13.800 insinyur, mau dikejar ke 14.000. Jadi masih ada gap sekitar 200 yang kita harapkan terjadi saat kongres nanti," katanya.
Kongres PII ke-XXI nanti akan mengangkat tema ‘Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Keinsinyuran dan Penerapan Teknologi Cerdas'. Ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk mewujudkan Indonesia bisa masuk jajaran 10 besar ekonomi dunia di tahun 2030.