Dapatkah Merpati Kembali Terbang Tinggi Mengulang Kejayaan Masa Lalu?
- bbc
Sejak mulai beroperasi pada 1962, Merpati banyak melayani rute ke daerah-daerah terpencil.
"Dan dia cukup sukses untuk era 80-an sampai 90-an di wilayah Indonesia Timur," ungkap pakar bisnis penerbangan Arista Atmadjati.
"Dan sekarang kan wilayah Indonesia Timur itu relatif pembangunannya agak tertinggal. Jadi sehingga pembangunan di Indonesia Timur yang notabene itu kepulauan-kepulauan dan masih tertinggal jadi bisa dibantu sistem logistik transportasi melalui udara," imbuhnya.
Bagaimana peluang memenangkan kompetisi?
Semenjak berhenti beroperasi empat tahun lalu, 19 rute Merpati akhirnya diambil alih oleh maskapai lain seperti Susi Air yang mengambil rute Bade-Merauke, Garuda Indonesia yang mengambil Ende-Tambolaka dan Ende- Kupang dan NAM Air yang mengambil Kupang-Maumere dan Denpasar-Waingapu.
Namun Arista Atmadjati berpendapat Merpati masih punya peluang.
Dicontohkan Arista bahwa maskapai Batik yang menggunakan pesawat full-jet engine harus terbang di landasan minimal 2.300-2.500 meter yang hanya ada di ibu kota provinsi atau kota yang agak besar.
"Merpati itu sebaiknya menghindari head-to-head dengan maskapai kayak Batik atau Sriwijaya atau Lion, menurut saya dia lebih baik bermain di panjang landasan misalnya 1.200-1.500 meter," papar Arista.