Akhir November, BEI Terapkan Perhitungan Tambahan Bobot Free Float

IHSG
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Pada minggu ketiga November 2018, PT Bursa Efek Indonesia berencana mengimplementasikan penambahan perhitungan baru, untuk penentuan bobot penghuni indeks.

BEI Cetak Laba Bersih Rp 578,67 Miliar di 2023

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi menjelaskan, hal itu dilakukan dengan menambahkan porsi atau besaran jumlah saham yang beredar atau free float, dengan dua kemungkinan yakni dengan menyempurnakan indeks yang sudah ada atau membuat indeks baru.

“Kalau dari hasil diskusi dengan para manajer investasi, anggota bursa, dan pemilik saham besar, dikerucutkan untuk penyempurnaan indeks lama, bukan pembuatan indeks baru,” kata Hasan di Gedung BEI, Jakarta, Senin 12 November 2018.

Gelar RUPST, BEI Tetapkan Jajaran Komisaris Periode 2024-2028

Saat ditanya tujuannya, Hasan mengatakan bahwa upaya ini dilakukan untuk mempertimbangkan ketersediaan saham (investable) pada indeks yang dijadikan acuan, di mana implementasi awalnya akan dilakukan pada indeks LQ45 dan IDX30.

“Menuju tingkat keseimbangan yang baru, saham yang tadinya memiliki bobot tinggi dari kapitalisasi pasar akan disesuaikan dengan free float. Kami juga memastikan ada kecukupan ketersediaan barang pada saat ada perubahan portofolio investasi yang dilakukan,” ujarnya.

BEI Setujui Bentoel Hengkang dari Pasar Modal Indonesia

Diketahui, penambahan perhitungan ini hanya akan mencakup bobot saham di dalam indeks, dan tidak termasuk perhitungan penghuni indeks. Setelah muncul penghuni indeks yang ditetapkan seperti di LQ45 dan IDX30, maka perhitungan free float untuk melihat bobot baru akan dimasukkan setelahnya.

Dengan aturan baru ini, BEI akan mempercepat pengumuman terbaru penghuni indeks, yang direncakan pada pertengahan Januari tahun depan agar upaya penyelarasan bisa maksimal.

Ilustrasi investor pasar modal.

Ini Kata BEI soal Emiten yang Untung tapi Masih Absen Bagi Dividen

Direktur Pengawasan Transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) Kristian Manulang bicara soal fenomena emiten yang untung, namun tidak memabagikan dividen.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2024