Makan Olahan RI Paling Laku di Trade Expo 2018
- Arrijal Rachman/VIVA.co.id.
VIVA – Kementerian Perdagangan mencatat, perhelatan Trade Expo Indonesia atau TEI 2018 yang telah berlangsung pada 24-28 Oktober 2018, berhasil membukukan transaksi yang cukup signifikan. Pada periode itu, transaksi yang diperoleh mencapai US$8,49 miliar atau setara Rp127,33 triliun.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menilai, transaksi di TEI ke-33 tumbuh signifikan dibanding capaian 2017, yang hanya sebesar US$1,27 miliar atau setara Rp16,9 triliun. Selain itu, capaian tersebut juga dikatakannya, lima kali lipat lebih jauh melampaui target yang ditetapkan sebesar US$1,5 miliar.
"Yang ke-32, transaksi yang terjadi sampai ke-33 lonjakannya sangat tinggi. Artinya target yang ke-34 akan lebih tinggi dari ke-33. Semula kita tetapkan US$1,5 miliar, tetapi syukur pada TEI 2018 transksinya US$8,49 miliar, hampir US$8,5 miliar," katanya di kantor dia, Jakarta, Jumat 9 November 2018.
Lebih lanjut, dia merincikan, dari total transaksi tersebut, transaksi investasi menjadi penyumbang terbesar, yakni mencapai US$ 5,55 miliar, diikuti transaksi barang mencapai US$1,456 miliar, transaksi jasa US$1,31 miliar, serta transaksi pariwisata sebesar US$170,5 juta.
Dari capaian tersebut, lima negara yang membukakan transaksi terbanyak dikatakannya pertama di dominasi oleh Arab Saudi senilai US$417,19, diikuti Jepang US$142,75 juta, Inggris US$118,45 juta, India US$98,39 juta dan Mesir US$80,46 juta.
Dari jumlah pengunjung, dia juga mengatakan alami peningkatan dari capaian 2017, yakni naik 16,9 persen. Di mana pada 2018, sebanyak 132 negara yang hadir dengan pengunjung total sebanyak 33.333 orang. Sedangkan pada 2017, hanya sebanyak 117 negara, dengan total pengunjung 27.711 orang.
"Dari benua Afrika yang hadir cukup banyak, bahkan dari Palestina, transaksi. Aljazair, Afghanistan, itu sebabnya kami akan segera dalam tahun ini kami akan kunjungan kerja bersama delegasi bisnis ke Aljazair, karena prospek pasar yang cukup baik," tegasnya.
Sementara itu, dari produk yang dipajang pada ajang tersebut, yang paling diminati adalah makanan olahan dengan transaksi mencapai US$434,51 juta, produk kimia US$143,36 juta, minyak sawit US$132,5 juta, perikanan US$64,45 juta, serta produk kertas senilai US$54,71 dolar.