Tingkatkan Ekspor, Kadin Minta Pemerintah 'Galak' soal Koordinasi
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA – Ketua Komite Tetap Pengembangan Ekspor Kamar Dagang dan lndustri Indonesia atau Kadin, Handito Hadi Joewono mengatakan, salah satu upaya untuk mendorong peningkatan nilai ekspor adalah melakukan ekspansi atau memasuki pasar baru ekspor.
Namun, untuk melakukan ekspansi ke pasar baru ekspor tersebut, pelaku ekspor baik dari kalangan perusahaan besar maupun UKM, harus didukung dan didorong penuh oleh pemerintah.
"Untuk industri atau perusahaan besar, akan sangat bermanfaat diberikan insentif pajak termasuk tax holiday. Sementara untuk perusahaan kecil dan UKM butuh dorongan memulai ekspor dan mengefektifkan fasilitas pembayaran ekspor," kata Handito dalam sebuah diskusi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 7 November 2018.
Handito menyayangkan sejumlah kebijakan pemerintah untuk mendorong ekspor, hingga saat ini belum terintegrasi dengan baik. Hal itu menurutnya dapat dilihat dari belum terwujudnya kesatuan pandangan antarsektor.
“Kemenko Perekonomian perlu lebih 'galak' mengkoordinasikan pihak-pihak terkait ekspor,“ kata Handito.
Selain itu, berbagai cara juga perlu dilakukan pemerintah, agar pasar ekspor bisa tumbuh. Salah satunya adalah dengan meningkatkan daya beli masyarakat.
“Upaya menggairahkan dunia usaha berarti mendorong pertambahan omzet penjualan dengan peningkatan daya beli masyarakat untuk produk yang dijual di dalam negeri,” ujarnya. (mus)
BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Perekonomian
Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$3,26 miliar pada September 2024 dapat menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
