Efek THR Habis Bikin Konsumen Agak Pesimistis terhadap Ekonomi RI
VIVA – Optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia mengalami penurunan cukup tajam pada kuartal III 2018. Berdasarkan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode tersebut ITK hanya mencapai 101,23 dari kuartal sebelumnya yang mencapai 125,43 poin.
Menurut Kepala BPS, Suhariyanto, turunnya optimisme konsumen dari 14 ribu rumah tangga yang dimintakan pendapatnya, disebabkan karena telah habisnya periode perolehan Tunjangan Hari Raya (THR) saat lebaran dan gaji ke-13 yang saat itu diterima oleh konsumen pada periode kuartal II 2018.
"Turun drastis dari kuartal II 125,43 karena ada lebaran, gaji ke-13 dan seterusnya. Sekarang harapannya jadi turun sehingga dia menjadi agak pesimis. Tapi angkanya di atas 100," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin 5 November 2018.
Lebih lanjut, dia menjabarkan, penurunan angka ITK tersebut tidak terlepas dari turunnya komponen pembentuk ITK, yaitu optimisme terhadap pendapatan dari sebelumnya sebesar 133,36 menjadi 100,34 di kuartal III. Kemudian, pengaruh inflasi terhadap konsumsi dari yang 112,88 menjadi 102,47, serta volume konsumsi dari 132,42 menjadi 101,79.
Meski begitu, dia mengatakan, harapan konsumen untuk kuartal IV 2018 cenderung mengalami kenaikan kembali meski tidak signifikan, yakni menjadi 103,29. Hal itu disebabkan perkiraan pendapatan konsumen dikatannya mencapai 108,20, serta rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi dan pesta atau hajatan yang rendah di angka 94,69.
"Karena enggak signifikan, rencana pembelian rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi dan pesta atau hajatan angkanya dibawah seratus," ungkapnya.