Lion Air, Ambisi Rusdi Kirana, dan Bayang-bayang Insiden Kecelakaan
- bbc
Ketika itu, ekspansi Lion Air, menurut para pengamat, didukung oleh situasi pasar penerbangan domestik dan regional.
"Mereka melihat naiknya permintaan di pasar di dalam negeri," kata Brendan Sobie dari Pusat Penerbangan Asia Pasifik di Singapura, seperti dikutip kantor berita .
"Bila melihat proyeksi pertumbuhan di Indonesia, Lion Air butuh beberapa ratus pesawat, dengan catatan pertumbuhan pasar penerbangan bisa dipertahankan," kata Sobie.
Insiden kecelakaan Lion Air
Tetapi ambisi Rusdi Kirana membesarkan perusahannya tidaklah segampang membalik telapak tangan.
Sejumlah insiden kecelakaan Lion Air—salah-satu yang terparah terjadi di Bandara Adisumarno, Solo, November 2004, yang menewaskan 24 penumpangnya—membuat maskapai ini tidak terlepas dari sorotan.
Menurut Duddy Sudibyo, insiden tergelincirnya pesawat Lion Air di Solo itu membuat pimpinan maskapai itu "banyak belajar dan melakukan perbaikan diri".
"Salah satu perbaikan itu adalah terwujudnya fasilitas perawatan di Batam yang cukup besar. Sekarang, tinggal bagaimana meningkatkan mutu dari perawatannya," papar Duddy.