Lion Air, Ambisi Rusdi Kirana, dan Bayang-bayang Insiden Kecelakaan
- bbc
Pada pertengahan 2000, Rusdi dan saudaranya, Kusnan Kirana, mendirikan perusahaan maskapai penerbangan Lion Air, dengan keinginan agar lebih banyak rakyat Indonesia bisa naik pesawat dengan harga tiket terjangkau.
"Kita terjun di biro perjalanan dan menjadi agen perusahaan penerbangan di Indonesia maupun di luar Indonesia, kita lihat kenapa harga tiket kok begitu mahal," kata Rusdi Kirana dalam .
"Semula Pak Rusdi itu menyewa pesawat Merpati, terbang dari Jakarta ke Pontianak," ungkap Duddy. "Awal mulanya dari sana."
Dalam wawancara dengan BBC, Rusdi - yang kini menjadi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia - mengaku faktor lain yang mendorongnya untuk mendirikan maskapai penerbangan adalah potensi pasar.
"Maka kita melihat kalau saya bisa membuat airlines yang bisa jual lebih murah, saya percaya market itu akan naik," ungkap Rusdi yang pernah aktif sebagai politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Rusdi mengatakan asumsi tersebut terbukti dengan bertambahnya jumlah penumpang pesawat terbang di Indonesia dari angka kurang dari lima juta pada tahun 2000 menjadi total saat ini 36 juta orang per tahun.
Memperbanyak armada
Sampai 2011, Lion Air terus memperbanyak armadanya secara signifikan dengan memegang sejumlah kontrak dengan perusahaan pembuatan pesawat terkenal hingga lebih dari 200 armada berukuran besar.