SKK Migas Dorong Pengusaha Lokal Cermati Peluang Bisnis LNG
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi setiap tahun. Pemanfaatan Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair untuk dalam negeri masih sedikit padahal potensinya besar.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, pengusaha bisa mencermati peluang pemanfaatan LNG skala kecil. Tidak melulu, pemanfaatan LNG hanya untuk skala besar seperti pembangkit listrik.
"LNG ini identik dengan pasokan besar menggunakan pasar besar, konsumennya juga besar. Padahal LNG bisa dipakai untuk skala kecil," kata Amien dalam workshop “Distribusi dan Pemanfaatan LNG Skala Kecil” di kantornya, Kamis 1 November 2018.
Amien mencontohkan, saat ini sudah ada hotel dan beberapa pusat pertokoan atau mal yang menggunakan LNG sebagai sumber energi yang digunakan. Hanya saja, jumlahnya masih sedikit.
"Yang sekarang ini baru sedikit nih. Padahal hotel kan ada ribuan. Mal ada ribuan. Perumahan ada ribuan juga," katanya.
Ditegaskannya, peluang bisnis ini bisa dicermati dan digeluti pengusaha yang memiliki modal atau investasi yang cukup. Ada peluang besar LNG disalurkan sebagai pengganti elpiji yang notabene-nya, Indonesia masih menjadi pengimpor. Sementara itu, untuk gas alam cair atau LNG, Indonesia justru lebih banyak mengekspor ketimbang pemanfaatan dalam negeri.
"Misalnya di satu kompleks perumahan. Kan kalau aku punya duit, investasi bangun jaringan gas di situ dengan LNG. Pengalaman hotel Hilton dan beberapa pusat pertokoan yang menggunakan LNG diharapkan bisa ditiru yang lain," katanya.
Amien juga menegaskan bahwa suplai LNG bukan hanya dari Bontang dan Tangguh yang menjadi supplier terbesar LNG selama ini. Namun, untuk pengembangan LNG skala kecil juga bisa berasal dari lapangan gas marjinal.
"Pasokan LNG tidak melulu dari Bontang dan Tangguh. Ada teknologi liquefied natural gas skala kecil, mikro gas di lapangan marjinal," tuturnya.