Defisit Transaksi Berjalan Turun, BI Yakin 2019 Capai 2,5 Persen PDB

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Puspa Perwitasari

VIVA – Tren kenaikan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang terus terjadi beberapa waktu terakhir, diperkirakan Bank Indonesia akan turun pada kuartal IV-2018. Pada periode itu BI memperkirakan CAD akan mampu bertengger di bawah tiga persen.

Bos OJK Sebut RI Masih Rawan Terkena Tarif Impor Trump karena Ini

Gubenur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menjelaskan, perkiraan tersebut diperoleh atas dasar adanya bauran kebijakan antara Bank Indonesia dan pemerintah yang ditujukan untuk menekan CAD, seperti kebijakan mandatori penggunaan bahan bakar campuran solar dengan minyak kelapa sawit 20 persen atau B20, hingga kebijakan pembatasan impor.

"Kebijakan-kebijakan selama ini akan semakin nyata di kuartal empat, yaitu Oktober, November, dan Desember itu trennya CAD akan menurun lebih jauh. Sehingga kami masih lihat untuk keseluruhan tahun CAD akan masih di bawah tiga persen dari PDB (Produk Domestik Bruto)," ucap dia di Gedung BI, Jakarta, Jumat 26 Oktober 2018.

Dewas Beberkan Penyebab BPJS Kesehatan Berpotensi Defisit

Meski begitu, Perry mengungkapkan, pada kuartal III-2018, CAD diperkirakannya masih akan mengikuti tren pelebaran sebagaimana yang terjadi di kuartal II-2018 di atas tiga persen terhadap PDB. Lantaran, neraca perdagangan di kuartal tersebut dikatakannya masih defisit pada Juli dan Agustus, meskipun September mampu surplus US$230 juta.

"Tapi dengan ada beberapa langkah, apakah B20 atau termasuk juga kenaikan harga BBM, Septembernya jadi surplus, sehingga sebagaimana dikemukakan minggu lalu, di kuartal III masih wajar kalau di atas tiga persen. Tapi perkiraan kami tidak akan lebih dari 3,5 persen," katanya.

Sri Mulyani Pamer Kinerja APBN 2024, Defisit Lebih Rendah dari Target

"Di kuartal II kemarin kan tiga persen. Di kuartal III di bawah 3,5 persen. Di kuartal IV akan terjadi penurunan lebih jauh, dari langkah-langkah apakah B20, apakah terkait batu bara, kenaikan harga BBM, dengan PPh impor maupun yang lain-lain itu akan membawa keseluruhan tahun defisit CAD-nya di bawah tiga persen," tuturnya.

Atas dasar berbagai kebijakan-kebijakan dan proyeksi penurunan CAD tersebut, Perry bahkan memperkirakan defisit transaksi berjalan di 2019 akan mampu ditekan lebih dalam, yakni di kisaran 2,5 persen dari PDB.

"Tahun ke depan langkah-langkah yang dilakukan, dan stabilisasi moneter dan fiskal membawa CAD 2019 itu 2,5 persen dari PDB. Jadi enggak usah panik di kuartal III masih melebar, tapi di bawah 3,5 persen," papar Perry.

Momen Menteri Keuangan, Sri Mulyani Buka Puasa Bersama Presiden Prabowo Subianto. Sumber Foto: Media Sosial Sekretariat Kabinet

APBN Defisit Rp 31,2 Triliun hingga Februari 2025, Sri Mulyani: 0,13 Persen dari PDB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati melaporkan, kinerja APBN sampai 28 Februari 2025 mencatat defisit sebesar Rp 31,2 triliun.

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2025