Ikuti Expo 2020 Dubai, Kemendag Minta Uluran Tangan Swasta
- Fikri Halim/VIVA.co.id
VIVA – Kementerian Perdagangan melalui Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Arlinda, meminta adanya uluran tangan swasta sebagai donatur untuk mensukseskan Indonesia yang ikut pada Expo kelas internasional di Dubai atau Road to Dubai di tahun 2020.
Hal ini setelah, anggaran yang dibutuhkan Indonesia cukup fantastis yakni Rp400 miliar dalam keikutsertaannya di pameran tersebut.
"Dalam pameran kita dapat lahan 1.860 meter persegi yang rencananya menampilkan identitas diri dan semua keunggulan masa depan Indonesia. Anggaran dari luasan itu ternyata yang diperlukan untuk membangun konstruksi dan desain kontruksi atau lepas kontruksi ini cukup besar yakni butuh dana Rp400 miliar. Hal ini kami minta sekali kepada swasta, tolong dibantu pemerintah realisasi keinginan ini," katanya di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Kamis, 25 Oktober 2018.
Menurutnya, dengan keikutsertaan Indonesia dalam pameran bergengsi tersebut dapat memajukan citra perdagangan Indonesia khususnya bidang ekspor menjadi lebih baik.
"Kita akan menciptakan citra yang baik untuk dunia perdagangan. Di sini kita sudah ada bantuan atau kerja sama dengan Astra dan saya harap perusahaan lainnya juga mau turut membantu," ungkap Arlinda.
Presiden Direktur Samudra Dyan Praga, Hariman Zagloel, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan tim khusus untuk persiapan dalam dua tahun ke depan.
"Expo ini kelasnya kayak Piala Dunia atau Olimpiade olahraga seperti Asian Games hanya saja kesadaran masyarakat yang kecil, jadi kurang menganggap ini penting. Dengan ajang ini, di sini kita mengedepankan nation branding," jelasnya.
Expo 2020 Dubai merupakan event skala internasional yang diadakan lima tahun sekali. Sebelumnya, acara ini telah sukses diadakan di Milan. Nantinya, pameran ini akan diadakan selama enam bulan, yakni dari Oktober 2020 hingga April 2021.
Tak Cuma Tom Lembong, Ini Jejak Impor Gula 6 Menteri Perdagangan di Era Jokowi
Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka bersama Charles Sitorus mantan Direktur Pengembangan Bisnis pada PT PPI (2015-2016) kasus impor gula
