Kontraktor Migas Ini Tetap Ngotot Mau Kelola Blok Makassar Strait
- Daru Waskita/ VIVA.co.id.
VIVA – Kontraktor migas asal Italia, ENI gagal memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk dapat mengelola blok Makassar Strait di lelang Minyak dan Gas tahap II 2018. Blok Makassar Strait merupakan salah satu blok lelang tahap II 2018 yang saat ini masih dikelola oleh Chevron.
Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar mengatakan, ENI sudah mengajukan dokumen untuk pengelolaan blok tersebut. Hanya saja ada persyaratan wajib yang diberikan pemerintah yang belum bisa dipenuhi ENI.
"Dari sisi komersial sebetulnya tidak ada masalah. Tapi ada syarat lain tidak dipenuhi. Sehingga penawaran ENI dengan sendirinya gugur," kata Arcandra di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin 22 Oktober 2018.
Blok Makassar Strait akan ditinggalkan oleh Chevron yang kontraknya habis pada tahun 2020. Pertamina sendiri sebagai BUMN dalam negeri sempat ditawarkan untuk melanjutkan pengelolaannya namun menolak dengan alasan kurang ekonomis.
Di satu sisi, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Djoko Siswanto juga belum mau membocorkan alasan eksplisit yang menjadikan ENI gagal mendapatkan blok Makassar Strait. Intinya, kata Djoko, ENI belum bisa memenuhi salah satu dari beberapa syarat wajib yang diberikan pemerintah.
ENI tetap ikut lelang tahap III 2018
Pihak ENI nampaknya tak berputus asa. VP Exploration, Eni Muara Bakau B. V. Davide Casini Ropa, mengaku masih tertarik untuk ikut dalam lelang tahap selanjutnya.
Ia mengaku tertarik mengelola proyek Makassar Strait lantaran dekat dengan fasilitasnya di Lapangan Jangkrik. Makassar Strait diketahui berada di wilayah Kutai Basin atau Cekungan Kutai yang dinilai baik untuk perkembangan bisnis ENI ke depan.
"Kami masih tertarik, kita akan melihat penawaran di lelang selanjutnya. Karena kami memiliki fasilitas di dekat blok tersebut," katanya.