Sri Mulyani Minta Kemenhub Jeli Manfaatkan Aset Nganggur untuk Negara
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Kementerian Perhubungan untuk secara jeli memanfaatkan aset-aset yang dimilikinya secara maksimal. Menurut dia, kejelian dalam mengelola aset negara yang dimiliki bisa membelikan imbal hasil yang besar bagi negara.
Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara kunci di acara Reform Leadership Training dengan tema 'Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Dalam Rangka Percepatan Pembangunan dan Pelayanan Publik,' di Kementerian Perhubungan, Jakarta.
"Salah satu yang sering kita lupakan, Kementerian Perhubungan punya barang negara atau aset yang tidak digunakan cukup optimal. Jadi reformasi di Kementerian Perhubungan yang saya harapkan adalah treatment kita ke barang milik negara jangan dibiarkan dia menganggur, tidur," katanya, Senin 22 Oktober 2018.
Menurut dia, cara memanfaatkan aset-aset yang menganggur atau tidur tersebut adalah dengan memaksimalkan aset manajemen dengan mencari berbagai cara agar aset-aset memiliki nilai tambah, atau bagaimana aset tersebut mampu bekerja sendiri secara maksimal sehingga terus menghasilkan imbal hasil yang banyak.
"Saya sering bilang kalau di negara maju orangnya bukan lebih pintar dan makannya lebih banyak tapi dari bekerja agar value asetnya lebih besar. Dia bisa bertamasya yang kerja asetnya. Dia (asetnya) bekerja terus hasilkan return," ungkapnya.
"Poin saya kemenhub sebagai policymaker, regulator, aset menajer, Anda mampu mobilisasi pemikiran dan memahami kompetensi, knowledge untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Prinsip-prinsip keuangan yang baik dan sikap efisiensi dan profesionalisme yang tinggi dan integritas yang enggak tercederai, maka degupnya akan pengaruhi masyarakat," tambahnya.
Merespons hal itu, di lokasi yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, setidaknya Kementerian Perhubungan telah melakukan upaya pemanfaatan 30 aset untuk dikelola melalui berbagai skema yang melibatkan berbagai pihak, termasuk swasta dengan skema Kerja Sama Pemanfaatan dan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha.
"Dalam list yang kita buat sekarang ini paling tidak ada 30 aset yang kita lakukan upaya KSP. Diantaranya dengan KPBU dan itu kita lakukan dengan kompetisi internasional. Seperti kemarin di Makassar dan Labuan Bajo melalui kompetisi internasional dan peminatnya banyak sekali," tuturnya.
"Dua objek di Makassar dan Labuan Bajo penting untuk kita. Selama ini mungkin saja ada suatu skema keuangan dan legal belum jelas. Dengan berhasilnya dua itu skema itu menjadi jelas bagi kita melakukan suatu upaya kerja sama tersebut," tambah dia.