Dukung SDM Program 35 Ribu Watt, Kini ada SMK Ketenagalistrikan

ilustrasi pembangkit listrik.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA – Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kelistrikan di Indonesia sangat dibutuhkan saat ini. Tenaga-tenaga ahli di bidang itu dibutuhkan di tengah gencarnya pemerintah menjalankan program penyediaan listrik 35 ribu Megawatt (MW). 

Jokowi Heran Urus Izin Pembangkit Listrik Geotermal Sampai 6 Tahun

Karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyambut baik PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dan Yayasan Ora et Labora, yang telah membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian Teknik Pembangkit Listrik. Peresmian gedung SMK Kelistrikan Ora et Labora di BSD, Tangerang Selatan, pun telah dilakukan Rabu 18 Oktober lalu.       

Direktur Jenderal Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikbud) Hamid Muhammad mengatakan, kolaborasi ini sejalan dengan isntruksi Presiden Joko Widodo yang  meminta Kemendikbud dan semua yayasan penyelenggara pendidikan, terutama SMK, untuk melakukan revitalisasi sejak 2015 lalu. Presiden lalu mengarahkan Kemendikbud untuk fokus pada bidang kemaritiman, pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif. 

GE Vernova Umumkan Operasional Komersial PLTG Tambak Lorok Milik PLN IP

“Bukan hanya di PLN, tetapi juga mitra-mitra dari swasta. Belum lagi dari proyek infrastruktur,” ujar Hamid dikutip dari keterangannya, Minggu 21 Oktober 2018.  

Sementara itu, Presiden Direktur PT Adaro Power Mohammad Effendi menambahkan, beberapa proyek dari program 35 ribu MW saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Karena itu, perusahaannya berkomitmen mendukung program tersebut. 

Ini Manfaat Pembangkit Listrik Karya Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang

"Siswa dari SMK ini pun dipersiapkan untuk menjawab tantangan serta keperluan tenaga terampil guna mengisi keperluan operasional dari proyek-proyek pembangkit listrik tersebut," tambahnya.   

Sebagai informasi, pendirian SMK  merupakan sebuah bentuk kerja sama strategis Yayasan Ora et Labora dengan PT Adaro Power, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, dan PT MPM Finance. Di SMK ORA et LABORA, proses belajar-mengajar didukung dengan peralatan penunjang sebagai alat praktek yang mendekati keadaan asli di lapangan. 

Peralatan yang didatangkan langsung dari Jerman dan Amerika tersebut untuk membantu peserta didik memahami dan menguasai kondisi realistis yang terjadi di industri terutama sektor pembangkit tenaga listrik. Selain itu, para siswa akan menempuh pendidikan selama empat tahun, yang terdiri dari teori dan praktek, sehingga siap memasuki dunia kerja. 

Ketua Dewan Pembina Yayasan Ora et Labora Edwin Soeryadjaya mengapresiasi dukungan pemerintah dan swasta akan menciptakan iklim pendidikan yang kondusif. Sehingga dapat membantu proses belajar mengajar menjadi lebih mumpuni dan diharapkan sesuai dengan tujuannya.

“Sehingga menciptakan operator O&M (Operations and Maintenance) yang kompeten dan disiplin yang kuat. Kami berharap lulusan SMK OeL ke depan dapat memberikan kontribusi lebih untuk Indonesia,” kata Edwin," ungkapnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya