Realisasi Penyerapan BBM B20 untuk PLN Baru Capai 47 Persen
- ANTARA FOTO/M N Kanwa
VIVA – Penyerapaan bahan bakar campuran solar dengan minyak kelapa sawit 20 persen atau Biodisel 20 (B20) di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel milik PT PLN, hingga 13 Oktober 2017 baru mencapai 47 persen dari target penyerapan 304,773 kiloliter.
Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN, Djoko Abu Manan, mengungkapkan meski begitu, hingga akhir Desember, dikatakannya realisasi penyerapan B20 bisa mencapai 100 persen.
"Ya sesuai target ya kita. Target kami hari ini ya 304 kilo liter, artinya kemungkinan sampai Desember bisa tercapai lah (100 persen). Kan ini tinggal penyediannya," kata dia saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 18 Oktober 2018.
Dia menjelaskan, hingga saat ini, kendala yang menyebabkan realisasi penyerapan B20 di PLN masih belum sesuai target sejak kebijakan mandatori ditetapkan pada September 2018 yang lalu adalah karena terkendalanya penyaluran atau pemasokan dari B20.
Padahal, kata dia, pada dasarnya seluruh mesin PLTD milik PLN sudah siap dan bisa untuk menggunakan B20. Namun karena kendala pasokan tersebut, target penyerapan tersebut tidak sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.
"Jadi masih permasalahan di suplai B20, PLN kan sebenarnya hanya user. Semua (alat) sudah siap, tinggal sekarang penyedianya bagaimana. Mesinnya siap. Tapi kelihatannya sudah ada solusi, solusinya di pihak penyedia fame dengan Pertamina," ungkapnya.
Terkait masih terkendalanya pasokan tersebut, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, pihaknya akan segera marampungkan aturan untuk pengenaan sanksi terhadap badan usah penyalur atas keterlambatan pengiriman B20.
"Saya baru selesai bikin SOP sanksinya. Mekanismenya nanti sesuai SOP. Masih kami evaluasi," ungkapnya saat ditemui di lokasi yang sama. (ase)