Galang Dana Gempa di Acara IMF-WB 2018, PMI Kumpulkan Rp148 Juta
- ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
VIVA – Palang Merah Indonesia Provinsi Bali berhasil mengumpulkan donasi untuk korban bencana alam gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, khususnya di Palu dan Donggala, mencapai Rp148,8 juta, dari para delegasi maupun peserta acara Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali.
Donasi tersebut diperoleh dari stan yang dibuka PMI Bali di dua lokasi utama pagelaran acara, yaitu di Bali International Convention Center atau BICC dan Bali Nusa Dua Convention Center atau BNDCC, dari 8 Oktober 2018 hingga hari akhir penutupan pertemuan tahunan pada 14 Oktober 2018.
Kepala Divisi Organisasi dan Komunikasi PMI Bali, Taufan Kristanto menjelaskan, donasi yang terkumpul itu berasal dari 302 donatur, baik yang menyumbang dalam bentuk mata uang dolar, euro, maupun rupiah.
"Sebagian besar cash, kemudian ada yang melalui mesin EDC (electronic data capture). Itu biasanya yang tidak bawa uang tunai atau para pejabat yang biasanya hanya bawa kartu kredit. Ada juga yang transfer. Tapi transfer tidak terlalu banyak sih," kata Taufan saat dihubungi VIVA, Selasa 16 Oktober 2018.
Dia melanjutkan, kegiatan pengumpulan dana tersebut merupakan hasil koordinasi yang dilakukan PMI dengan panitia pagelaran acara pertemuan tahunan.
Panitia pertemuan membantu mempromosikan kegiatan PMI tersebut kepada para delegasi serta mengarahkannya untuk melakukan sumbangan melalui PMI.
"Jadi kami dibantu sama mereka untuk mempromosilan kepada delegasi yang ada, termasuk dari panitia IMF pun mereka aktif membantu kami, baik untuk standby di lokasi maupun mengajak rekan-rekannya, teman-temannya, untuk berdonasi di stan yang kami buka di sana," tuturnya.
Donasi tersebut, kata dia, nantinya akan disalurkan ke Palu dan Donggala dalam bentuk berbagai bantuan mulai dari sektor kesehatan, penyediaan air bersih, juga penyiapan atau juga pembangunan hunian sementara sampai dengan kegiatan-kegiatan dalam bentuk pemulihan hubungan keluarga atau restorasi family atau distribusi bantuan lainnya.
"Kita di lapangan ada beberapa paket, misalnya paket family kit, hygiene kit, baby kit, dan sebagainya, tergantung hasil penilaian lapangan, karena kita melakukan kegiatan atas hasil apa kebutuhannya, baru kita tindak lanjuti dalam bentuk bantuan agar tepat sasaran," ungkapnya.
Namun begitu, dia menegaskan, dana tersebut hingga saat ini belum ada yang disalurkan, sebab masih harus dikoordinasikan dengan dana bantuan yang diperoleh oleh PMI pusat.
"Iya (belum disalurkan). Kita masih merekap dan juga kalkulasi hasil akhir. Karena kan ada berbagai mata uang yang ada dolar, ada euro dan sebagainya. Itu yang akan kita akan rupiahkan dan kita kalkulasi menjadi jumlah yang dalam bentuk rupiah untuk kita peruntukkan bagi kegiatan-kegiatan maupun bantuan-bantuan yang akan kita berikan kepada Palu-Donggala," ujarnya.