Tahir Ajak Pengusaha RI Jual Dolar AS Pribadi, Bukan Punya Perusahaan

Dr. Tahir, pendiri Tahir Foundation.
Sumber :
  • http://www.philanthropyage.org

VIVA – Chief Executive Officer Mayapada Group, Dato Sri Tahir mengatakan, meskipun nilai tukar rupiah cenderung terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat, kondisi perekonomian nasional masih menunjukkan optimisme.

Dia, bahkan menilai, stabilitas ekonomi nasional dalam empat tahun terakhir cukup terjaga. Pertumbuhannya pu,n mendapat apresiasi dari berbagai lembaga internasional.

"Saya optimis terhadap ekonomi Indonesia. Kami di bawah Pak Presiden (Jokowi) selama empat tahun ini cukup bagus sekali, stabil semua," kata Tahir di Gedung BI, Jakarta, Senin 15 Oktober 2018.

"Rating dari luar negeri juga mengatakan baik, invesment opportunity di sini juga kondusif dan banyak (modal) asing masuk," ujarnya menambahkan.

Karena itu, Tahir mengimbau kepada para pengusaha lain, agar bisa mentransfer deposit pribadinya dan menukarkannya ke dalam mata uang rupiah. 

"Bukan korporasinya, karena korporasi itu di bawah Ibu Sri Mulyani (menkeu) ya, yang eksportir itu," kata Tahir.

Tahir menilai, penukaran aset dolar di luar negeri menjadi rupiah dan memasukkannya ke dalam negeri, merupakan perkara yang seharusnya diwajibkan pemerintah kepada para pengusaha dan eksportir. Sebab, langkah itu dapat mendongkrak perekonomian nasional, terutama dalam hal mengatasi defisit neraca perdagangan.

"Jadi, memang saya kira seharusnya wajib juga bagi para deposan yang punya uang di luar negeri untuk dipindahkan ke Indonesia," kata Tahir.

Rupiah Kian Perkasa, Pagi Ini Capai Rp 15.642 per Dolar AS

Selain seruan tukar dolar AS, Tahir mengaku sedang mengumpulkan para pengusaha untuk bersama-sama mengumpulkan dana risiko bencana. Target hingga mencapai Rp2 triliun.

Untuk memulainya, Tahir mengaku akan menyumbangkan dana filantropisnya lebih dulu melalui Tahir Foundation, dengan nilai mencapai Rp100 miliar untuk program ini.

Rupiah Menguat Dipicu Kekhawatiran Pasar Terkait Ekonomi AS

Tahir menjelaskan, dana ini nantinya akan dialokasikan sebagai dana tanggap darurat bencana. Dalam rangka membantu program pemerintah untuk penanganan bencana alam di sejumlah daerah.

"Untuk Palu, Lombok, apapun. Nanti, bisa jadi satu full fund untuk mendukung pemerintah. Kapan pun kita siap," kata Tahir.

Rupiah Melemah ke Rp 16.251 per Dolar AS, Utang Pemerintah Jadi Sorotan

Karenanya, Tahir berharap, nantinya akan banyak pengusaha yang turut berperan serta dalam program yang digadang pihaknya ini. Sehingga, nantinya akan ada sumber pendanaan lain dari anggaran yang dimiliki pemerintah, dalam upaya-upaya penanganan dan evakuasi para korban bencana alam tersebut.

"Siapa saja, pokoknya pengusaha lokal semua. (Kalau soal nama-namanya) belum tahu, lagi mikir nih," ujarnya.

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

Eskalasi perang Rusia vs Ukraina yang makin memanas jadi pemicu rupiah bisa melemah. Apalagi, ada ancaman Rusia yang siap gunakan nuklir.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024