BPS: Jawa Barat Masih Dominasi Ekspor RI 2018
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA – Badan Pusat Statistik mencatat provinsi Jawa Barat, masih mendominasi ekspor Indonesia selama Januari sampai September 2018. Nilai ekspor dari Jawa Barat, secara kumulatif tersebut mencapai US$22,76 miliar atau 16,86 persen dari total ekspor Indonesia.
Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan, dominasi Jawa Barat terhadap ekspor Indonesia terus terjadi hingga saat ini dibanding provinsi lain.
"Barang yang diekspor dari Jawa Barat, antara lain mesin dan peralatan listrik, rubber (karet), printer, copier, dan scanner," kata Yunita di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin 15 Oktober 2018.
Pada posisi kedua, provinsi dengan ekspor terbesar adalah Jawa Timur, dengan nilai US$14,26 miliar secara kumulatif Januari-September 2018. Komoditas yang diekspor Jawa Timur antara lain perhiasan, tembaga, dan kayu.
Sedangkan posisi ketiga, diisi oleh provinsi Kalimantan Timur, dengan total nilai ekspor secara kumulatif sebesar US$13,67 miliar. "Ekspor barangnya antara lain batu bara, lalu juga natural gas, selama Januari-September," kata dia.
Di satu sisi, BPS juga mencatat surplus perdagangan Indonesia dengan tiga negara terbesar secara kumulatif Januari-September 2018. Di antaranya, India dengan total surplus sebesar US$6,44 miliar, lalu Amerika Serikat sebesar US$6,34 miliar, dan Belanda sebesar US$2,03 miliar.
"Sedangkan defisit yang terbesar adalah dengan Tiongkok, yang dalam periode Januari September 2018, defisit US$13,96 miliar," katanya.
Lebih lanjut, Indonesia juga tercatat defisit sepanjang Januari-September 2018, dengan negara Thailand sebesar US$3,8 miliar dan Australia sebesar US$2,2 miliar "Kalau ke Australia defisit sebetulnya mengecil, tetapi Thailand dan Tiongkok membesar," jelasnya.