Rupiah Melemah, Industri Penerbangan Garuda Tak Goncang

pesawat Garuda Bombardier CRJ1000 NexGen
Sumber :
  • Antara/ Yusran Uccang

VIVA – Direktur Niaga PT Garuda Indonesia Tbk, Pikri Ilham Kurniansyah menegaskan, sektor bisnis perseroannya tak terlalu terpengaruh dengan adanya fenomena pelemahan rupiah dalam beberapa waktu terakhir.

Rupiah Loyo Pagi Ini, Nyaris Tembus Rp16 Ribu per Dolar AS

Dia menjelaskan, melemahnya rupiah justru membuat tujuan-tujuan penerbangan domestik dari luar negeri makin diminati. Meskipun, menurutnya, banyak juga masyarakat Indonesia yang memiliki dolar.

"Industri terus bagus, turis banyak masuk, dan kita banyak dapat dolar. Jadi, seimbang lah. Kedua, orang Indonesia juga bisa berlibur di domestik, dan itu lebih bagus. Industri dan ekonomi domestik kita bertumbuh," kata Pikri di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat 5 Oktober 2018.

Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp15.842 per Dolar AS

Pikri menjelaskan, penjualan tiket untuk beberapa tujuan internasional, seperti misalnya ke Tokyo dan Sidney, selalu mengalami sold out.

Dia, bahkan memastikan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar beberapa waktu belakangan, justru mampu meningkatkan penjualan tiket baik untuk tujuan domestik maupun internasional.

Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp 15.852 per Dolar AS

Saat ditanya mengenai adanya kemungkinan penjualan tiket penerbangan tujuan internasional akan menurun akibat melemahnya rupiah, Pikri menilai bahwa pihaknya justru melihat kesempatan lain dari kondisi tersebut.

"Kan, yang (penjualannya) turun itu yang pergi. Tetapi, yang datang makin senang. Justru, mendatangkan devisa. Kita (lakukan penjualan tiket penerbangan) luar dan dalam negeri, karena bagaimana kita juga mau mendorong yang domestik ini," ujarnya. (asp)

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

Eskalasi perang Rusia vs Ukraina yang makin memanas jadi pemicu rupiah bisa melemah. Apalagi, ada ancaman Rusia yang siap gunakan nuklir.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024