Pasar Fluktuatif, Reksa Dana Pasar Uang Bisa Jadi Pilihan
- VIVA/Fikri Halim
VIVA – Bagi investor yang tidak nyaman menghadapi fluktuasi pasar saham dan obligasi, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia atau MAMI menyarankan untuk berinvestasi di reksa dana pasar uang.
Reksa dana pasar uang, merupakan pilihan yang tepat, karena memiliki tingkat risiko yang paling konservatif dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Komposisi reksa dana pasar uang terdiri dari deposito perbankan dan obligasi yang jatuh tempo di bawah satu tahun, sehingga risiko dan fluktuasinya minimal.
Chief Economist & Investment Strategist MAMI, Katarina Setiawan, seperti dikutip dari keterangannya, Kamis 4 Oktober 2018, mengatakan bahwa hingga akhir tahun ini, prospek investasi di reksa dana pasar uang masih menarik.
“Hal ini didukung oleh tren kenaikan suku bunga Bank Indonesia. Perlahan-lahan, suku bunga deposito perbankan juga akan mengalami kenaikan, yang tentunya akan berdampak positif bagi reksa dana pasar uang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Katarina mengatakan, selain itu, reksa dana pasar uang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan deposito, seperti dana investasi yang terjangkau (penempatan minimal hanya Rp10 ribu) dan penarikan dana bisa dilakukan kapan saja tanpa dikenakan biaya. “Dari sisi imbal hasil, reksa dana pasar uang memiliki imbal hasil yang kompetitif dengan deposito perbankan.”
Saat ini, MAMI mengelola dua reksa dana pasar uang, yang salah satunya adalah Manulife Dana Kas Syariah (MDKS). Meski baru diluncurkan sebulan lalu (pada 31 Agustus 2018), reksa dana ini telah memiliki dana kelolaan sejumlah Rp28,07 miliar di akhir September 2018. Dalam sebulan, reksa dana MDKS tercatat memberikan imbal hasil 0,46 persen.