Pemerintah Apresiasi Transaksi Rupiah dalam Bisnis Perusahaan

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyambut baik komitmen yang digagas PT Adaro Energy Tbk, bersama sejumlah mitra kerja dan kontraktornya, untuk bersama-sama meningkatkan transaksi rupiah dalam kegiatan bisnisnya.

Rupiah Dibuka Melemah Meski Keyakinan Konsumen Naik di November 2024

Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, mengutarakan apresiasinya atas pengubahan transaksi dolar ke rupiah itu. Sebab, hal ini berarti Adaro dan mitra-mitra kerjanya itu mendukung program yang diusung Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.

"Saya menyambut gembira untuk melakukan konversi dan rupiah di Indonesia. Karena, BI juga sudah mengeluarkan mandatory untuk transaksi dalam negeri harus pakai rupiah," kata Ani di kantornya, kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu 3 Oktober 2018.

Rupiah Melemah ke Rp 15.968 per Dolar AS Tertekan Data Pekerjaan AS

Penandatanganan deklarasi bersama peningkatan transaksi rupiah oleh  pihak Adaro itu, dilakukan bersama dengan sejumlah mitra kerja atau kontraktor seperti misalnya PT Pertamina, PT Pama Persada, PT Saptaindra Sejati, dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama.

Meski demikian, Ani mengaku masih menolerir apabila transaksi dolar masih dilakukan oleh sejumlah pengusaha, untuk suatu kewajiban yang dilakukan dalam transaksi bisnisnya

Rupiah Ambruk ke Level Rp 15.942 per Dolar AS

"Dalam konteks ini, beberapa eksportir penggunaan dolar untuk kewajiban mereka. Kami hormati itu. Namun, banyak juga transaksi menggambarkan transaksi murni antarpelaku di Indonesia," kata dia.

Dengan melakukan konversi dolar ke rupiah, lanjutnya, diharapkan akan terjadi suatu keseimbangan antara pasokan dan permintaan dolar. "Jadi, kalau ada transaksi yang enggak perlu dolar, ya pakai rupiah saja. Tapi kalau butuh dolar untuk impor, modal, ya enggak apa-apa, itu dijaga," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Adaro Indonesia, Garibaldi Thohir berharap, komitmen yang dilakukan pihaknya ini bisa membawa dampak positif bagi pemerintah. Saat ditanya mengenai langkah berani ini, pria yang karib disapa Boy Thohir itu, bahkan tak segan menceritakan awal mula bagaimana inisiatif ini bisa muncul dari pihaknya.

"Beberapa pekan lalu, salah satu direksi Adaro sempat ketemu sama Bu Ani, soal gimana kita berperan aktif sama pemerintah, untuk hasil dana devisa ekspor kita. Kita bisa pakai dan pergunakan dalam bentuk rupiah," kata dia.

"Waktu itu, terus saya juga berinisiatif. Saya lihat, di dalam Adaro Group memang pembayaran dolar AS kami ke mitra-mitra kami cukup besar. Makanya, kami berinisiatif," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya