Digempur Gempa, Veneu Pertemuan IMF-Bank Dunia Dipastikan Aman
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Bali memastikan, gedung-gedung yang akan menjadi tempat utama pelaksanaan pertemua selama pergelaran acara berlangsung dipastikan aman dan dalam kondisi baik.
Ketua Panitia Pelaksana Harian Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Susiwijono mengatakan, penilaian gedung tersebut telah dilakukan oleh pihan independen yang ditunjuk langsung oleh Meeting Team Secretariat (MTS) IMF-WB Group. Hasilnya dikatakan dalam kondisi baik atau sesuai standar internasional.
"Nah untuk meyakinkan bahwa venue tempat acara fisik bangunan penuhi standar, kita sudah lakukan assessment. Kita sudah diminta tiga hari dari lenilai pihak indelenden yang ditunjuk MTS yang kesimpulannya struktur dalam keadaan baik di Bali," kata dia di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Senin 1 Oktober 2018.
Lebih lanjut dia menjelaskan, struktur infrastruktur mendapat perhatian khusus dari pihak MTS setelah bencana alam melanda Palu dan Donggala. Sehingga, pemerintah dan panitia nasional terus melakukan upaya untuk meyakinkan mereka.
"Pada saat Lombok dan Bali gempa, mereka masih sangat confidence, bahkan bener-bener pokoknya di Bali tanpa ada rencan apapun. Nah kemarin, dengan adanya di Palu kami bersama mereka ada diskusi di tingkat pimpinan, bagaimana sebaiknya, utamanya antisipasi," paparnya.
Susiwijono mengungkapkan, pemeriksaan dan penelitian kekuatan struktur gedung telah dilakukan pada 4-6 September 2018. Di mana, struktur gedung yang diperiksa dan dipastikan dalam keadaan baik antara lain Bali International Convention Center, The Westin Resort Nusa Dua, Bali Nusa Dua Convention Center, Sofitel, dan Grand Hyatt.
Susiwijono juga menyebutkan bahwa panitia telah mempersiapkan rencana securtity, evacuation, medical plan dengan standar IMF-WB yang sangat tinggi selama pertemuan berlangsung. Sehingga telah meyakinkan pihak IMF-WB untuk terus melaksanakan pertemuan di Bali.
"Mereka cukup happy dan pede. Dan untuk security dan evacuation itu dicetak peta Bali, disitu disimulasikan seperti perang. Disimulasikan kalau ada bencana alam, seperti erupsi gunung agung, gempa bumi, dan gempa plus tsunami," paparnya.