Lima Tahun Terakhir, Kementan Klaim Produksi Padi Jagung Kedelai Naik

Petani menjemur jagung seusai panen di Desa Jragung, Karangawen, Demak
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aji Styawan

VIVA – Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Sumarjo Gatot Irianto, mengatakan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir produksi padi, jagung, dan kedelai tercatat meningkat.

Kenali Makanan dan Minuman Rendah Gula yang Baik untuk Kesehatan Anda

Dia pun merinci, peningkatan produksi padi terjadi sebesar 4,07 persen, jagung 12,5 persen, dan produksi kedelai 8,79 persen per tahun.

"Selain itu, luas panen (ketiga komoditas itu) selama lima tahun terakhir alami peningkatan. Untuk padi peningkatan terjadi sebesar 3,79 persen per tahun, jagung 11,05 persen per tahun, dan kedelai 11,65 persen per tahun," kata Gatot di kantornya, kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin 1 Oktober 2018.

Sidak Gudang Jagung Grobogan, Satgas Pangan Polri Temukan Ini

Gatot juga membeberkan data angka ramalan atau Aram I-2018, mengenai produksi dan luas panen komoditas padi, jagung, serta kedelai yang lebih tinggi dibanding angkat tetap atau Atap 2017.Produktivitas padi dan jagung 2018 pun dikatakan Gatot meningkat dibandingkan 2017.

Sementara itu, produksi padi tertinggi atau puncak produksi padi 2018, terjadi pada Maret 2018 sebanyak 12,42 juta ton gabah kering giling dengan luas panen 2,3 juta hektare (ha).

Bea Cukai Musnahkan Jagung Pipil Tak Layak Guna Eks Fasilitas BKPM

Catatan produksi terendah padi diketahui terjadi pada Januari 2018, sebanyak 4,01 juta ton gabah kering giling dengan luas panen 799.890 ha.

"Untuk puncak produksi jagung 2018 terjadi pada Februari 2018, yakni 4,29 juta ton pipilan kering dengan luas panen 859 ribu ha. Sementara, produksi jagung terendah diperkirakan terjadi pada November 2018 sebanyak 1,52 juta ton pipilan kering, dengan luas panen 247.306 ha," ujarnya.

Ilustrasi beras.

Produksi Beras RI Berpotensi Turun 760.000 Ribu Ton pada 2024

Produksi beras nasional berpotensi turun pada tahun 2024 dibandingkan 2023. Penurunan produksi ini diperkirakan sebesar 2,43 persen atau 760.000 ribu ton.

img_title
VIVA.co.id
15 Oktober 2024