BI: Dana Pihak Ketiga Turun Jadi 6,9 Persen

Logo Bank Indonesia di Jakarta
Sumber :
  • REUTERS/Fatima El-Kareem

VIVA – Bank Indonesia mencatat penurunan dana pihak ketiga atau DPK dari tujuh persen hingga Agustus 2018 menjadi menjadi 6,9 persen pada September.

Mau Kredit Suzuki Carry Pikap Buat Usaha? Cicilan Mulai Rp2 jutaan

Penurunan itu menyebabkan kesenjangan yang cukup besar dibandingkan penyaluran kredit yang cenderung mengalami peningkatan dari yang sebelumnya sebesar 10,8 persen menjadi 11,3 persen pada Juli 2018.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Erwin Rijanto, menjelaskan bahwa penurunan DPK terutama karena penurunan DPK berdenominasi valuta asing atau valas. Sebab korporasi mengurangi pinjaman luar negerinya dan pembiayaan capex dari kemampuannya sendiri.

Penyaluran Kredit Tembus Rp 1.354 Triliun, BRI Cetak Laba Bersih Rp 60,64 Triliun di 2024

"Sehingga mengalami penurunan. Lebih lambat lagi DPK valas ini disebabkan faktor-faktor DPK tersebut, sebagaimana kita ketahui untuk pembayaran impor dan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur, di samping pemeritmah menerbitakan surat berharga negara," katanya di Jakarta, Kamis 27 September 2018.

Di samping itu, katanya, penurunan juga dipicu penurunan dari sektor industri keuangan non-bank atau IKNB yang diharuskan Otoritas Jasa Keuangan untuk menyimpan dananya dalam bentuk surat berharga negara.

OJK Proyeksi Kredit Pebankan 2025 Tumbuh 11 Persen

Akibatnya, Erwin memperkirakan, hingga akhir tahun atau Desember 2018, IKNB akan mengubah dananya hingga Rp29 triliun untuk dikonversikan ke SBN.

"Sampai akhir tahin kita perkirakan ada gap antara kredit dengan DPK yang besarnya kurang lebih Rp99 triliun. Dan ini semuanya memang kita dari Bank Indonesia melihat ini bukan sesuatu yang mengkhawatirkan karena ini masih sangat besar sekali bisa ditutup dari kelebihan pendanaan yang disimpan di dalam proyeknya," ujarnya. (ren)

Permata Bank

Permata Bank Cetak Laba Bersih Rp3,6 Triliun pada 2024, Intip Sumber Cuannya

Pendapatan operasional sebelum provisi (PPOP) yang tumbuh sebesar 4 persen dan perbaikan kualitas kredit mendongkrak kinerja perseroan pada 2024.

img_title
VIVA.co.id
16 Februari 2025