Rachmat Gobel Ubah Lahan 'Kutukan' di Gorontalo Jadi Lumbung Pangan

Rachmat Gobel.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA – Pengusaha Indonesia generasi kedua dari keluarga Gobel, Rachmat Gobel mendorong produktivitas lahan pangan, khususnya beras dan jagung di Gorontalo, Sulawesi. Meskipun, daerah tersebut dinilai tidak dapat menghasilkan apapun menjadi lahan yang produktif.

Visi Gerbang Baru Nusantara Dinilai sebagai Komitmen Khofifah-Emil untuk Bawa Jatim Lebih Maju

Upayanya tersebut pun membuahkan hasil, dan membuat dirinya menerima sejumlah penghargaan dan gelar dari masyarakat setempat, salah satunya gelar “Ti Bulilango Hunggia” atau “Pemberi Cahaya Negeri”. 

Untuk meningkatkan produktivitas lahan yang bertujuan untuk kedaulatan pangan, Mantan Menteri Perdagangan di era Kabinet Kerja ini membangun pusat inovasi agrobisnis di Gorontalo. Pusat inovasi yang pertama dibangun adalah program Demplot PT Rajatani Agro Nusantara yang di pimpin Anne Sri Arti.

Dari Brasil, Presiden Prabowo Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sektor Pertanian

Demplot atau Demontration Plot adalah suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani. Dengan tujuan memperlihatkan secara nyata tentang cara dan hasil penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti menguntungkan bagi petani. Demplot yang dibangun pada April 2018 ini menjadi tempat percontohan bagi petani Gorontalo. 

"Lahan ini dulu sering disebut lahan kutukan. Kalau bertani di sini bakalan gagal terus. Kita perlu teknologi dan bisa membuktikannya dengan nyata bahwa kita bisa kalau kita mau," ujar Rahmat dikutip dari keterangan resminya, Kamis 27 September 2018.  

Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Perjanjian ICA CEPA Tingkatkan Perdagangan dan Dorong Perekonomian

Lahan yang dijadikan Demplot tersebut disebut lahan kutukan dikarenakan lahan tersebut tidak bisa digunakan untuk bertani. Menurut masyarakat setempat,  jika dipaksakan untuk bercocok tanam, bisa dipastikan gagal. 

Apalagi dengan agroklimat yang sangat luar biasa panas, pertanian Gorontalo membutuhkan penanganan dan pengamatan yang extra. 

"Teknologi pengairan dan manajemen agrobisnis modern ini bisa diterapkan di seluruh Gorontalo kalau mau, " ungkapnya.

Sementara itu, Anne Sri Arti menjelaskan, bahwa menjadikan masyarakat desa bangga sebagai petani adalah program dari Rachmat. Khususnya membangun pertanian di Gorontalo yaitu  menjadikan Gorontalo daerah berkedaulatan pangan dan menjadi lumbung pangan untuk Indonesia Timur.

“Komoditi yang ditanam saat ini antara lain cabai rawit, tomat, kol dataran rendah, timun, edamame atau kedelai jepang, jagung dan padi, singkong untuk pasokan industri dan sereh wangi,” ujarnya. 

Strategi Demplot Rajatani ini dimulai dari pengolahan tanah, penyemaian benih, penanaman semaian, antisipasi penyakit, pembasmian serangga , penghitungan biaya tanam, sampai menangani panen. 

Termasuk manajemen air menggunakan air tanah melalui sumur dan pengelolaan pertanian modern. Manajemen strategi tersebut menjadikan tanah itu mampu menghasilkan berbagai produk pertanian unggul seperti padi, jagung, buah-buahan dan sayuran.

Rachmat pun membangun Demplot pertanian ini di sejumlah tempat di Gorontalo dan daerah lainnya di Tanah Air. Dia pun berkomitmen terus mengembangkan program tersebut. 

“Program ini tak hanya untuk Gorontalo, tapi juga untuk seluruh petani se Indonesia,” ungkap Rachmat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya